ROKAN HILIR, RIAUBERNAS.COM - Sentra Gakkumdu Rohil tidak temukan adanya unsur pelanggaran Pemilu setelah melalui proses pemeriksaan saksi, terkait temuan kasus bagi-bagi sembako di Kecamatan Pekaitan Rohil musim kampanye, ini yang terakhir.

Hal tersebut ditegaskan Ketua Bawaslu Rohil, Syahruri, SHi didampingi komisionernya, Jum'at (16/11/2018) kepada awak media dikantor Bawaslu Jalan Perwira Bagansiapiapi.

Terkait kasus tersebut, pelaku meminta pendapat ahli dari KPU Riau dan ahli pidana Universitas Riau. Sentra Gakkumdu Bawaslu Rohil, menurut Syahyuri meyimpulkan, temuan bagi-bagi sembako oleh petahana belum memenuhi unsur pelanggaran pemilu, bahkan pihaknya sudah memeriksa saksi-saksi penerima sembako dari caleg tersebut.

Kemudian, lanjut Syahruri, kita juga klarifikasi terhadap pelaku. Terakhir, kita meminta pendapat ahli dari KPU Riau dan ahli pidana Universitas Riau, akhirnya sepakat dan diputuskan bahwa temuan belum memenuhi unsur pelanggaran pemilu.

Sementara Proses pemeriksaan terhadap temuan ini berlangsung sesuai mekanisme yang ada dalam Perbawaslu nomor 7 tahun 2018, serta tahapan yang mengharuskan setiap temuan maupun laporan harus digodok oleh sentra gakkumdu yang melibatkan unsur Kepolisian Resor Rokan Hilir dan Kejaksaan.

"Pelaku dimintai klarifikasi terhadap perbuatannya membagi-bagi sembako tersebut, dan itu disaksikan oleh penyidik kepolisian di Sentra Gakkumdu. Ini penting untuk mengetahui apa maksud dari perbuatan tersebut", tukasnya.

Sedangkan serangkaian proses tersebut diambil, disimpulkan peristiwa yang dilakukan oleh pelaku pada saat itu.

"Alasannya semata-mata membantu masyarakat terdampak korban banjir, karena ada permintaan dari masyarakat agar dirinya (KRS) membantu masyarakat korban banjir, disebabkan tidak dapat mencari nafkah akibat kebun dan sawahnya tenggelam oleh air, disamping itu pelaku juga meniatkan bantuan sembako tersebut sebagai membayar nazar atas kesembuhan istrinya dari sakit", terang Syahruri. (Syofyan)