SIAK, RIAUBERNAS.COM - Sungguh miris yang dialami Munaim (48), Warga Mes Supir Kampung Pinang Sebatang Barat, Kecamatan Tualang, terpaksa kehilangan satu telinganya karena infeksi luka tertimpa sawit.

Munaim yang bekerja sebagai pencari kara-kara (pemulung, red) di sekitaran Mes supir tersebut,  menghabiskan hari-harinya mencari kara-kara dan dirumah, apabila kondisi tubuh sudah pulih. Pria yang akrab disapa amang ini, memiliki 2 orang anak dan satu orang istri.  

Meskipun, luka yang sudah merongrong bagian setengah wajahnya, ia terlihat semangat mencari kara- kara untuk menghidupi istri dan anaknya tersebut.

Munaim saat dijumpai RiauBernas.com mengaku, bahwa tidak tahu persis apa yang dideritanya itu
"Waktu itu, saya bekerja di Malaysia, jadi terkena duri sawit dan menimbulkan luka kecil. Karena luka kecil, saya berobat tanpa memikirkan pantang, Selang selama 6 tahun, luka ini mulai membesar dan sampai kewajah ini," ungkap Munaim yang kerap disapa amang tersebut.

Ketika ditanya apakah sudah dibawa berobat, dirinya menjawab, "Pernah, bahkan sampai ke Siak. Jadi usai diperiksa dokter saya dikasih resep obat, dan obatnya beli diluar pakai duit pribadi", ujarnya  menceritakan.

Mengingat pakai duit pribadi, ia mengurungkan niatnya berobat sampai ke Siak. Sebab untuk makan aja susah, "Saya suntik aja, sampai 8 kali, pas yang ke 9 nya tidak suntik lagi karena tidak ada duit. Saya suntik satu kali seharga Rp 25.000 dirumah sakit tentara", ujarnya mengisahkan.

Munaim mengharapkan kepada pemerintah untuk memperhatikan dirinya agar penyakit yang dideritanya dapat disembuhkan kembali dan bisa menjalankan rutinitas sehari-hari.

Menanggapi persoalan tersebut, Penghulu Pinang Sebatang Barat, Herman membenarkan, bahwa ada warganya yang terkena infeksi dan menghabiskan satu buah telinga.

"Itu pernah kami urus, sudah bolak-balik ke Siak melalui pemerintah, tapi tak ado perkembangannyo," jelas Herman. (Van)