Biadab,,, Sudah Diperkosa, Bocah SD Itu Dibunuh

ROKAN HILIR, RIAUBERNAS.COM - Sungguh biadab yang dilakukan pria ini HL (32), tega memperkosa bocah yang berumur 10 tahun. Kebiadaban HL tidak cukup disitu, setelah memperkosa AV, bocah yang masih duduk dibangku sekolah SD ini pun dibunuhnya.

Kejadian sadis tersebut bermula dari heboh hilangnya AV (10) pelajar SD 033 Tanjung Medan Rokan Hilir sejak Rabu tanggal 24 Oktober 2018 kemarin sekira pukul 12.30 Wib. Nenek korban, Qoriah dibantu oleh warga sudah berusaha mencari keberadaan bocah tersebut.

Dan sekira pukul 23.30 Wib, AV ditemukan didalam kebun sawit dengan kondisi yang sangat mengenaskan, dimana perut korban terbelah dengan usus terburai keluar, dan masih berpakaian seragam pramuka. Dan celana dalam korban sudah melorot kebawah, serta dileher korban detemukan kain jilbab warna coklat sudah terikat kuat dileher. Diduga korban kuat diperkosa dulu baru dibunuh.

Mendapatkan informasi dari masyarakat atas kejadian tersebut, Kapolsek Pujud AKP Rahmad Damhuri Siregar, bersama Kanit Reskrim Bripka Joan Kurniawan dan anggota Polsek, menuju ke tempat kejadian perkara (TKP), serta melakukan introgasi terhadap para saksi dilapangan.

Dari hasil introgasi dilapangan, Polsek Pujud mendapatkan suatu petunjuk dari saksi Bahari Malau pada Kamis (24/10/2018), yang mengatakan, bahwa HL (pelaku) serta lelek Tono bekerja di ladang sawit milik Mangara tumpang Limbong.

Dari keterangan saksi tersebut, bahwa melihat HL (pelaku) pergi ke ancakan penimbangan sawit, tak lama kemudian, saksi melihat AV melintas di pondok kerja, berpakaian seragam sekolah Pramuka menuju kerumahnya.

Kemudian, tidak begitu lama saksi mendengar suara jeritan seorang perempuan, yang berasal di ancakan penimbangan sawit, namun ia tidak pedulikan suara jeritan tersebut. Kemudian saksi mengatakan merasa mulai curiga, kenapa HL terlalu lama tidak kembali ke pondok membawa sawit, padahal hanya berjarak sekira 150 meter.

Kapolres Rokan Hilir AKBP Sigit Adiwuryanto, SIK.MH, melalui Kasubag Humas Polres Rokan Hilir, IPTU Yuliardi, SH membenarkan adanya penemuan mayat anak sekolah tersebut, dan hal itu baru diketahui setelah hebohnya penemuan mayat seorang anak perempuan didekat ancakan penimbangan sawit dekat pelaku.

Yuliardi menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan, akhirnya pelaku ditangkap Polsek Pujud, pada Kamis (25/10/2018) sekira pukul 23.30 Wib dirumahnya, di Dusun Rejosari I RT 01/RW 01, Desa Tanjung Medan Utara.

"Saat diintrogasi, pelaku HL tidak mengakui bahwa itu perbuatannya. Namun, setelah mendapat bukti awal dirumahnya, berupa baju yang ia pakai saat bekerja ada tanda bekas 5 jari dibajunya, akhirnya  pelaku tidak bisa mengelak, dan mengakui perbuatannya", terang Yuliardi.

Pelaku mengaku khilaf telah memotong perut korban, sebelum melakukan pemerkosaan terhadap korban sebanyak satu kali.

Yuliardi menambahkan, dari keterangan tersangka HL (32), ia mengakui melakukan pembunuhan terhadap korban, sebelumnya telah dipersiapkan dari awal pisau cuter yang dibeli dikedai di pondok cabe, dan
disimpan dipohon sawit dekat TKP pemerkosaan dan pembunuhan.

Saat melakukan perbuatan itu, terlebih dahulu tersangka mencekikan korban memakai selendang hingga tidak bernapas sebelum memperkosa dan membelah perut korban hingga isi perut terburai keluar.

"Jadi kemungkinan besar, bahwa tersangka melakukan pemerkosaan dan membelah perut korban, keadaan korban saat itu sudah meninggal dunia", ungkap Yuliardi.

Selain ini, lanjut Yuliardi, menurut pengakuan tersangka, pemerkosaan dan pembunuhan terhadap korban tersebut dilakukannya atas kesadaran dan dorongan hawa nafsu.

"Barang bukti yang ditemukan, 1 helai baju kaos putih bekas tapak tangan dan bintik-bintik darah, 1 helai celana panjang warna abu rokok, 1 helai celana dalam warna biru muda, 1 buah pisau Cutter warna merah, 1 pasang seragam pakaian Pramuka, 1 helai Jilbab warna coklat, dan kain milik korban", pungkas Yuliardi. (Syofyan)

 


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar