Heboh Viral Video Harimau di Jalan Lintas Bono, Ini Penjelasan Kabid KSDA

Harimau yang diduga pernah menerkam pekerja di Inhil, Jumiati, beberapa waktu lalu..jpg
PELALAWAN, RIAUBERNAS.COM - Terlihatnya Harimau Sumatera yang diduga berada di Jalan Lintas Bono, Pulau Muda, dan malah mendekati seseorang yang tengah merekam harimau tersebut, tengah menjadi viral di media sosial. Dari video tersebut, terlihat harimau itu tak nampak sedikit rasa takut, bahkan Harimau tersebut malah mendekati seseorang yang tengah merekam dari sebuah kamera di dalam mobil.
 
"Iya, bang, ini lagi viral di medsos, videonya dan photonya. Katanya di Jalan Lintas Bono, Pulau Muda," kata salah seorang masyarakat, Andi, yang memberikan video kemunculan harimau ini, Minggu (11/2).
 
Andi menjelaskan bahwa video dan photo ini sudah tersebar di media sosial dan kini tengah menjadi viral. Apalagi dalam beberapa belakangan ini, kasus kemunculan harimau makin kerap terjadi di Kabupaten Pelalawan. Beberapa waktu lalu, bahkan ada harimau yang tertangkap di Terusan Baru.
 
Terpisah, Kabid Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Wilayah 1, Utomo, saat ditanya soal kemunculan harimau di Jalan Lintas Bono, Pulau Muda, membantah hal tersebut. Menurutnya, kemunculan harimau yang tengah menjadi viral tersebut bukan berada di Jalan Lintas Bono tapi masih di areal perusahaan yang sama tempat terjadinya penerkaman pada pekerja perusahaan tersebut, awal Januari lalu.
 
"Itu bukan di Jalan Lintas Bono, tapi video kemunculan Harimau itu masih berada di lokasi perusahaan yang sama, tempat dimana ada pekerja yang tewas diterkam harimau, awal Januari lalu. Lokasinya di Pelangiran, Inhil, di PT TH Indo Plantation," terang Utomo via selulernya, pada media ini, Minggu (11/2).
 
Utomo menjelaskan bahwa sejak terjadi penerkaman pada pekerja PT TH Indo Plantation bernama Jumiati itu, pihaknya terus memburu harimau tersebut. Untuk identifikasi, harimau tersebut diberi nama Bonita. Identifikasi ini diperlukan agar pihaknya bisa membedakan dengan harimau yang lain.
 
"Kita beri nama Bonita, harimau yang menerkam pekerja di perusahaan PT TH Indo Plantation itu. Kemunculan Bonita itu terjadi pada tanggal 4 Februari lalu. Sebenarnya tanggal 30 Januari, tim kita juga bertemu dengan Bonita dalam jarak 30-50 meter, dan tim kita merekam kemunculan harimau Bonita itu," ungkapnya.
 
Rekaman video kemunculan harimau Bonita yang menjadi viral itu dikarenakan Bonita muncul di Jalan Poros milik perusahaan PT TH Indo Plantation, yang kerap dilalui para pekerja perusahaan. Namun pihaknya tidak bermaksud untuk memviralkan rekaman tersebut ke medsos sehingga menjadi heboh, tapi diharapkan viralnya video itu bisa menjadi kehatian-hatian guna untuk terus meningkatkan kewaspadaan.
 
"Yang jelas, itu bukan di Jalan lintas Bono, tapi di Jalan Poros milik perusahaan PT TH Indo Plantation. Sekarang jalan itu telah diberi portal dan sudah kita beri papan peringatan agar masyarakat hati-hati karena jalan ini merupakan lintasan jalan harimau," ujarnya.
 
Ditanya soal antisipasi gangguan harimau Bonita agar tak kembali menimbulkan korban, Utomo menjelaskan bahwa sejak peritiswa penerkaman Jumiati, timnya masih berada di lapangan. Tim berganti-ganti setiap 10 hari sekali, dan jalur lintasan harimau Bonita telah ditandai dan diberi perangkap oleh tim.
 
"Tim kita jumlahnya 12-15 orang, gabungan dari BKSDA Riau, Polres Inhil, Forum Harimau Kita, PKHS, WWF, Tim Divisi Konservasi PT Arara Abadi dan dari pihak perusahaan sendiri. Sampai saat ini kita belum berhasil menangkap harimau Bonita, namun kita terus mengikuti pergerakannya," katanya.
 
Ditanya soal kendala penangkapan harimau Bonita, Utomo mengakui bahwa Harimau Bonita ini memiliki perilaku yang berbeda dibanding harimau-harimau pada umumnya. Pasalnya, Harimau Bonita itu justru semakin mendekat saat melihat manusia atau melihat kendaraan. Ini bisa dalam video rekaman yang menjadi viral di mesos.
 
"Apa yang terkadi pada Harimau Bonita itu kita namakan Inhabituasi atau perubahan perilaku satwa liar. Harimau Bonita ini memang di luar kelaziman, karena ia justru mendekat saat melaihat manusia atau kendaraan. Karena itu, kita hanya mengikuti saja pergerakannya dari jauh sambil memasang perangkap guna menjerat harimau tersebut. Kita harapkan dalam waktu dekat, harimau itu bisa kita tangkap," tukasnya. (tha)
 
 
 
Editor    :  Andy Indrayanto
 


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar