Terkait bentrok Warga Kesuma dan Security Arara Abadi
Warga Kesuma Tidak pernah Klaim Lahan Milih Desa
PELALAWAN - Salah seorang tokoh masyarakat Desa Kusuma Kecamatan Pangkalan Kuras, Nurdin mengaku kecewa terkait bentrok antara warga dengan pihak Security PT Arara Abadi yang menimbulkan Susana mencekam di desa.
"Saya kecewa, kami selaku warga Tempatan asli Desa Kusuma sangat mengecam insiden tersebut di karenakan membawa nama warga Desa Kusuma, saya tidak tau, apa yang menjadi dasar Siburian CS mengklaim lahan tersebut adalah lahan warga Desa Kusuma, kami selaku warga tempatan asli tidak pernah mengklaim lahan tersebut masuk lahan milik desa,”terang Nurdin
Masih dikatakan Nurdin, sampai saat ini, si Burian Cs belum satu kalipun membawa masyarakat tempatan untuk melakukan musyawarah terkait penggarapan lahan yang pada beberapa hari lalu menjadi penyebab bentrok dengan puhak keamanan perusahaan. Yang disayangkan adanya pengakuan dari Siburian Cs yang mengatasnamakan masyarakat Desa Bukit Kesuma.
“Pak Siburian dan teman nya tidak tau kami asal nya dari mana, kami punya persukuan dan anak kemanakan perbathinan, dan dia tidak masuk dalam persukuan itu,” kata Nurdin menyayangkan
Hal senada juga disampaikan oleh warga Desa Kesuma lainnya, Gunawan yang menyebutkan bahwa banyak masyarakat Desa Kesuma merasa pusing karena bentrok dengan perusahaan mengatasnamakan masyarakat Desa Kesuma.
“Pusing kami pak, banyak yang mengatasnamakan nama Des aKesuma, padahal orangnya tidak ada yang dikenal masyarakat sini,” tandasnya
Mantan Kades Kesuma, Roby, mengatakan bahwa permasalahan tanaman kehidupan antara masyarakat dengan perusahaan tidka ada masalah, semua dinamika yang terjadi antara kedua belah pihak berjalan normal.
“Permasalahan tanaman kehidupan hampir menemukan titik temu, intinya tidka ada masalah, jadi saya juga heran kenapa bentrok kemaren bisa terjadi,”terang Roby
Manejer Pt Arara Abadi Distrik Nilo, Ahmad kepada awak media, membenarkan kan ada nya insiden pada hari Kamis yg lalu, insiden tak dapat di elakan karena pihak pihaknya (Security) terdesak, akhirnya timbullah perlawanan sehingga terjadinya bentrok.
“Karena terdesak akhirnya security kita melawan,” tukas Ahmad
Terkait adanya sebuah hely perusahaan yang berputar putar di lokasi bentrok, Ahmad memberikan pembenaran bahwa saat kejadian, kebetulan hely milik perusahaan, sedang patrol karhutla, kegiatan seperti itu merupakan kegiatan rutin petugas pemadam PT Arara Abadi dalam upaya antisapasi karhutla di wilayah operasionalnya
“Kalau hely kita yang berputar putar itu, dalam rangka patrol karhutla, itu saja,”kilahnya
Camat PKL kuras Firdaus Wahidin di dampingi Kapolsek Pangkalan Kuras, Kompol Ali Ardi beserta perwakilan Dinas kehutanan Provinsi Riau turun ke lokasi bentrok, untuk mengecek kebenaran lahan yang di persengketakan. Menurut Firdaus, lahan yang disengketakan sebenarnya merupakan lahan milik perusahaan berdasarkan Rencana Kerja Tahunan (RKT) PT Arara Abadi.
“Kalau merujuk pada peta RKT lahan tersebut masuk izin HTI PT Arara abadi Distrik Nilo, itu tidak bisa di pungkiri. Namun lebih detail nya lagi silahkan konfirmasi pihak dinas kehutanan propinsi Riau.”tandas Firdaus
Kepala desa kusuma Marzon Iwandi kepada awak media mengatakan bahwa dirinya tidak tahu persis kronologis bentrokan yang terjadi Kamis lalu, namun Marzon Iwandi berharap pihak pemerintah dan perusahaan lebih transparan dan lebih bijak dalam memecahkan persoalan.
“Kita sangat berat harap agar lahan PT. Arara Abadi di ukur ulang kembali agar tidak terus menjadi konflik,”harapnya
Terkait warga pendatang yg informasi banyak mengarap lahan milik PT Arara abadi distrik Nilo, Marzon hanya menjawab singkat .“itu saya tidak tahu,” (Apon)
Tulis Komentar