Usung Pangan Lokal, Ada Brownies dari Biji Karet hingga Keripik Pisang Roti di Stand UMKM PEP Lirik

Pelalawan – Pertamina EP (PEP) Lirik Field terus mengembangkan program pemberdayaan berbasis potensi lokal. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui pembentukan Kelompok Wanita Tani (KWT) di sejumlah desa sekitar wilayah kerja perusahaan.
Melalui berbagai pendampingan dan pelatihan, PEP Lirik membantu kelompok-kelompok tersebut mengelola potensi pangan lokal menjadi camilan berdaya saing tinggi, baik secara rasa maupun kemasan. Pangan lokal itu antara lain olahan pisang, biji karet, ikan lele, hingga ubi. Upaya ini juga membuka kesempatan bagi perempuan di pedesaan untuk terlibat aktif dalam kegiatan ekonomi, memperkuat peran mereka sebagai penggerak kesejahteraan keluarga dan masyarakat.
Kelompok tersebut di antaranya KWT Tunas Sari dari Desa Lambangsari 123 dengan produk andalan Kerispati (keripik pisang roti); KWT Cahaya Japura dari Desa Japura dengan Abon Lele; KWT Mekarsari di Dusun Ampel Gading dengan brownies dari olahan biji karet bernama Browjika; serta KWT Melati di Desa Lambangsari V dengan Ubi Ibu (keripik ubi buatan ibu rumah tangga). Tak hanya pangan lokal, budidaya cacing pun turut didampingi menjadi produk unit usaha kecil (UMK) berupa pupuk organik vermikompos.
Pemasaran produk-produk UMK ini juga didukung Pertamina EP Lirik dengan selalu menjadikannya oleh-oleh ketika ada kunjungan tamu. Upaya pemasaran ke pemerintahan dilakukan dengan mengikutsertakan produk untuk dipamerkan dalam berbagai ajang. Contohnya saja yang baru-baru ini dilaksanakan, yakni di Helat Pelalawan. Acara yang diselenggarakan pada 8–12 Oktober 2025 di Ruang Publik Kreatif, Pangkalan Kerinci, ini mengusung konsep berbeda, yakni berfokus pada promosi produk UMK.
Pertamina EP Lirik memanfaatkannya dengan memboyong semua produk UMK kelompok binaannya ke acara tersebut. Didukung program UMK Academy yang digagas oleh Pertamina (Persero), ajang ini menjadi sarana bagi ibu-ibu KWT memasarkan produknya. “Salah satu program pelibatan dan pemberdayaan masyarakat (PPM) di bidang ekonomi diimplementasikan lewat menumbuhkan UMK. Pelatihan yang diberikan meliputi produksi, perizinan, kemasan, hingga pemasaran,” jelas Iwan Ridwan Faizal, Manager Community Involvement & Development (CID) Regional 1.
Bersama SKK Migas Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di Provinsi Riau, berbagai produk hasil binaan PEP Lirik tampil memeriahkan pameran dan mendapat apresiasi dari masyarakat. Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagut, Yanin Kholison, memberikan apresiasi kepada PEP Lirik atas program yang dilakukan untuk memajukan kapasitas dan perekonomian masyarakat sekitar wilayah kerja.
“PEP Lirik telah membuktikan bahwa peran industri migas tidak berhenti pada produksi energi. Lebih dari itu, energi sejati hadir saat perusahaan mampu memberikan ruang bagi masyarakat untuk tumbuh dan berdaya,” ucap Yanin pada kesempatan terpisah.
Lebih dari sekadar kegiatan promosi, partisipasi KWT binaan PEP Lirik di Helat Pelalawan menjadi cerminan keberhasilan program pemberdayaan ekonomi yang tumbuh dari desa. Melalui pelatihan kewirausahaan, penguatan kapasitas produksi, hingga fasilitasi akses pasar, PEP Lirik terus membuka jalan bagi masyarakat untuk berkembang secara mandiri dan berkelanjutan.
PEP Lirik juga selalu menggandeng produk UMKM binaan pada berbagai pelaksanaan kegiatan yang dijadikan sebagai buah tangan hingga diperjualbelikan. Langkah ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), poin 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), serta poin 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).
Tulis Komentar