Pencegahan Korupsi Harus Dimulai dari Usia Dini
Maraknya prilaku korupsi telah menyebabkan begitu banyak kerugian bagi bangsa ini. Bahkan banyak kalangan seakan pisimis jika tindakan korupsi dapat diberantas dengan cepat karena sudah begitu masih terjadi ditengah masyarakat. Bahkan ada indikasi bahwa menyelesaikan masalah korupsi bagai mengurai benang kusut sehingga membingungkan dari mana harus dimulai.
Menyadari akan kondisi ini maka, salah satu solusi jangka panjang adalah dengan melakukan edukasi dan sosialisasi kepada generasi dini terhadap pencegahan perilaku korupsi.
"Pencegahan korupsi harus dimulai dari usia dini, terutama tentunya dimulai dari sosialisasi literasi anti korupsi kepada setinggkat anak sekolah dasar," ujar Datin Amanda Salsabila, mahasiswi manajemen UMRI usai melakukan sosialisasi dan literasi di MI AL IKHWAN Pekanbaru, 22 November lalu.
Menurut Datin, kegiatan sosialisasi terkait literasi anti korupsi yang di lakukan terhadap siswa kelas lima dan kelas enam. "Mereka sangat menyambut baik terhadap edukasi yang kita sampaikan," ujarnya.
Perilaku dan tindakan yang sepertinya kecil dan biasa biasa saja, terkadang bukan tidak mungkin melahirkan tindakan tindakan yang memperluas bagi peluang berkembangnya korupsi. "Berbohong, mengambil mainan teman, atau mengakali teman yang terjadi di kalangan anak anak, itu dapat menimbulkan prilaku korupsi, disamping tindakan lainnya," tambahnya.
Dalam melakukan sosialisasi menurut Datin, pihaknya terdiri dari satu kelompok mahasiswa manajemen UMRI, dalam rangka penyelesaian tugas mata kuliah kewarganegaraan.
Beberapa materi yang disampaikan diantaranya pengertian tentang korupsi serta contoh contoh dalam kehidupan keseharian.
Dikatakan juga sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan informasi yang tepat kepada siswa-siswi mengenai betapa buruknya dampak dari tindak korupsi itu sendiri dan dapat mendorong para siswa dan siswi untuk menjauhi korupsi tersebut.
“Merupakan tindakan penyalahgunaan kekuasan untuk keutungan pribadi” ujar nya.
Dihadapan para siswa dan siswi para pemateri dari mahasiswa UMRI mengatakan, korupsi itu sendiri dapat terjadi di mana saja, bahkan di lingkungan sekolah sekalipun. Penjelasan ini kemudian di perjelas dengan contoh-contoh kegiatan sehari-hari yang dapat mengarah ke perilaku korupsi, seperti suap menyuap, contek-menyontek di saat ujian, hingga kebiasaan tidak bertanggung jawab.
Beberapa penyebab korupsi dikatakan disebabkan beberapa faktor diantaranya
meliputi tekanan atau keserakahan, peluang dan kesempatan seperti suap atau pemerasan, kurangnya pendidikan moral dan etika, budaya sosial yang mendukung korupsi, serta penyalahgunaan kekuasaan.
Peserta yang terdiri dari anak-anak pantai asuhan mengikuti kegiatan ini dengan antusias. Mereka mendengarkan penjelasan tentang penyebab korupsi dari faktor internal maupun eskternal, serta cara mencegahnya dalam kehidupan sehari-hari. Diharapkan, melakukan kegiatan ini, para peserta dapat memahami pentingnya kejujuran dan integritas, serta menerapkan nilai-nilainanti korupsi dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, Ilham Hudi, S.pd, M.pd selaku dosen pembimbing menegaskan, bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap bahaya korupsi. “Kami berharap kegiatan ini dapat menanamkan nilai-nilai kejujuran, rasa percaya diri, dan integritas kepada peserta sejka dini,” ungkapnya. (**)
Penulis : Datin Amanda Salsabila, mahasiswi manajemen UMRI.
Tulis Komentar