ICMI Muda Pertanyakan Normalisasi Sungai Kerinci

Sungai Kerinci

PANGKALAN KERINCI (Riaubernas.com) - Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Muda Kabupaten Pelalawan mempertanyakan projek normalisasi kawasan sungai kerinci yang berada di Dusun Kualo Kerinci. Pada hal sebelumnya di bulan Desember Camat Pangkalan Kerinci sudah menyurati Dinas Perencanaan Umum (PU) untuk di lakukan normalisasi sungai.

Informasi yang dihimpun media Seputar Pelalawan, sampai saat ini belum adannya tindakan Dinas PU untuk melakukan membersihan sungai yang sudah penuh dengan rumput liar hingga menutupi sungai Kerinci.

Akibat sungai yang tertutup rumput liar membuat sebagian masyarakat tidak bisa mencari ikan, selain itu sebelumnya masyarakat dusun kualo mendapat musibah atas terjadinya banjir yang mengakibatkan rumput liar terbawa harus menuju permukiman sehingga menyebab kan rusaknya jamban serta keramba masyarakat.

Sekretaris ICMI Muda Kabupaten Pelalawan Tauhid Ma'rifatullah mengingatkan Dinas PU untuk segera mungkin melakukan pembersihan sungai yang sudah tertutup rumput liar itu, Maka jangan sampai terjadi kembali musibah yang pernah di rasakan masayakat setempat sebab tidak dibersihkanya sungai.

"Untuk itu Pemerintah Kabupaten agar secepatnya merespon yang menjadi keluhan di masyarakat," ujar Tauid kepada Riaubernas.

Ditambahkan Tauhid, dalam waktu dekat ICMI Muda bersama Ikatan Mahasiswa Pangkalan Kerinci (IPM-KK), akan menyambangi Kantor Dinas PU mempertanya perihal tidak dilakukannya normalisasi sungai kerinci.

"Padahal dari informasi yang kita dapat, Camat Pangkalan Kerinci sudah memberikan surat permohonan untuk dilakukannya pembersihan sungai," ungkapnya

Laporan tersebut langsung dari desakan masya rakat tempatan ditambah lagi desakan beberapa Ormas serta organisasi mahasiswa, tetapi sampai saat ini masih belum adanya pengerjaan pembersihan sungai.

"Kita sangat kecewa, kenapa hal ini di anggap sepeleh oleh Dinas terkait, tentunya masyarakat sudah melaporkan hal tersebut," ucapnya

Sementara itu, salah seoarang warga setempat Ujang (35) tahun yang juga propesi sebagai nelayan sangat kecewa kepada pemerintah, Sampai hari ini dirinya bersama rekan-rekan nelayan tidak bisa mencari ikan di sungai, akibatkan rumput liar yang menutupi sungai.

"Kita sudah pernah mencoba membersihkan secara manual, namun tidak mampu karena di sebabkan rumput liar tersebut terlalu padat," tututrnya

Selain itu, apabila banjir datang masyarakat harus waspada terhadap harus sungai yang deras dengan membawa tumpukan rumput liar yang bisa menghancurkan jamba serta kerambah masyarakat.

"Kita berharap pemerintah untuk dapat segera mungkin melakukan pembersihan sungai, sehingga masyarakat tidak lagi merasa dirugikan, "tegasnya. (Sam)

 


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar