Bupati Zukri Dampingi Kepala BNPB Meninjau Kondisi Banjir di Pelalawan

PELALAWAN, RIAUBERNAS.COM - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M tiba di Kabupaten Pelalawan pada Kamis, 18 Januari 2024 dan disambut oleh Bupati Pelalawan H. Zukri.

Kedatangan Kepala BNPB ini dampingi oleh Gubernur Riau Brigjen TNI (Purn) H. Edy Natar Nasution, Deputi III, Komisi VIII DPR RI Ahmad, Kapusdatin BNPB, dalam rangka kunjungan kerja sekaligus meninjau langsung situasi banjir di Kabupaten Pelalawan, tepatnya di Jalan Lintas Timur Km 73.  

Pada kesempatan tersebut, Letjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M juga menyerahkan secara simbolis bantuan dari BNPB kepada Pemerintah Kabupaten Pelalawan berupa dukungan peralatan dan logistik seperti tenda, makanan siap saji, matras, sabun cair, selimut dan lainnya.

Kepada awak media, Letjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M mengatakan bahwa kedatangan BNPB dan rombongan ke Provinsi Riau adalah bentuk kewajiban pemerintah pusat dalam membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana banjir.

"Ada 10 kabupaten/kota di Provinsi Riau yang terkena banjir dengan status tanggap darurat. Kami dari BNPB berkewajiban membantu meringankan beban masyarakat dan memastikan bahwa kebutuhan dasar masyarakat dapat terpenuhi. Di Pelalawan ini, dampak banjir sangat krusial karena merupakan jalan penghubung antar provinsi yang membuat jalan terputus sehingga mengganggu perekonomian. Bahkan kendaraan mengantri hingga berjam-jam dan tidak bisa dilewati," tutur Kepala BNPB.

Suharyanto mengatakan bahwa anggota DPR RI komisi VIII Dapil Riau, Ahmad, sudah mengerahkan sumber daya yang dimiliki, Gubri dari pemerintah provinsi juga sudah memerikan dukungan termasuk juga TNI dan Polri, maka BNPB pada hari ini datang untuk memberikan bantuan kepada Pemerintah Kabupaten Pelalawan.

"Hari ini kami atas nama pemerintah pusat, datang untuk memberikan bantuan baik bersifat anggaran operasional, logistik, maupun peralatan. Ini merupakan penanganan jangka pendek tanggap darurat dan direncanakan tanggap darurat akan berlangsung selama 7 hari dan bisa bertambah jika keadaan belum memungkinkan,” terang Kepala BNPB ini.

“Ada beberapa penanganan yang bakal dilakukan, jangka pendeknya itu tadi kebutuhan dasar harus terpenuhi. Nah bicara tentang banjir ini, ini memang siklus hujan 20 tahun yang  besar sekali, barang kali nanti bisa diperkecil dengan metode modifikasi teknologi. Karena ini diperparah meluapnya sungai air laut juga kebetulan debitnya tinggi dan air kirimannya bukan dari provinsi Riau, tapi ada juga datangnya dari provinsi Sumatra Barat. Untuk penanganan menengahnya, nanti bupati Pelalawan mengusulkan ke BNBP dimana besok bakal menggelar rapat koordinasi bersama Gubri yang dihadiri oleh 10 kabupaten/kota di Riau. Masing-masing daerah menyampaikan masalahnya, masing-masing,“ tutup Letjen TNI Suharyanto. (Sam)


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar