Kartono Mewakili Etnis Tionghoa Menuju Kursi Legislatif Rohil

Rohil ,(RBC) Semenjak Reformasi iklim demokrasi secara nasional telah membuka ruang bagi warga keturunan Tionghoa untuk berpartisipasi di bidang politik, walaupun terkesan pelan dan lambat

Keterlibatan etnis Tionghoa di panggung politik mulai dari tingkat Kabupaten hingga nasional akan terjadi interaksi politik antara politisi etnis Tionghoa Pribumi yang dapat menularkan etos dan mentalitas orang Tionghoa kepada sesama politisi dimana prinsip dagang yang mengedepankan rasa saling percaya dan efisiensi diharapkan dapat membangun keterwakilan yang tulus.

Walaupun ruang itu terbuka lebar, akan tetapi, semenjak DPRD ada di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) yakni pada tahun 1999 hingga dengan tahun 2023, atau tepatnya selama 5 periode berjalan hanya satu warga etnis Tionghoa yang pernah duduk di kursi DPRD Rohil yakni Anton Guitama yang berhasil menduduki kursi Legislatif melalui partai Golkar. Sangat di sayangkan Anton Guitama hanya bertahan satu periode saja dan setelah itu tidak ada keterwakilan warga etnis Tionghoa yang duduk di kursi DPRD Rohil lagi.

Apakah pada periode ke 6 melalui Pemilihan Legislatif (Pileg) tahun 2024 mendatang akan ada keterwakilan warga etnis Tionghoa yang akan duduk sebagai anggota DPRD Rohil. Namun, yang pasti saat ini ada salah satu warga etnis Tionghoa yang ikut sebagai peserta pemilu 2024. Dia adalah Kartono Huang pria muda usia 27 tahun asal Bagansiapiapi calon anggota DPRD dari Partai Perindo Dapil Rohil 1, Kecamatan Bangko, Sinaboi, Pekaitan & Batu Hampar periode 2024-2029.

Pria lulusan SMA dengan nama panggilan Tionghoa Ahuat ini termotivasi maju sebagai calon anggota DPRD selain  

putra Rokan Hilir kelahiran Bagansiapiapi, dirinya adalah Generasi ke-5 dari Letnan Oei Hi Tam Tokoh yang membawa perubahan besar di Bagansiapiapi pada masa 1911-1922. Dirinya mengaku jadi termotivasi setelah mengenang sejarah perjuangan buyutnya selaku Kapitan Bagansiapiapi.

"Saya terpanggil untuk ikut membangun Kabupaten Rokan hilir melalui jalur politik dengan mencalonkan diri dari Partai Perindo sebagai calon anggota dprd 2024 - 2029," kata pria kelahiran 26 Maret 1997 yang membawa visi memperjuangkan Hak hak dan melayani masyarakat melalui DPRD Kabupaten Rohil serta memiliki 6 misi penting lainya.

Adapun ke enam misinya antara lain, mewujudkan dprd Rohil  sebagai lembaga yang profesional, proposional dan berkualitas, Mendorong terwujudnya tata pemerintah yang kuat dan berkualitas, Menjadi DPRD Rohil sebagai lembaga perjuangan untuk kesejahteraan dan optimalisasi pelayanan publik, Memperjuangkan hak-hak rakyat kecil, Kesetaraan minoritas dan kepentingan sosial, Mendorong tumbuhnya UMKM yang berkualitas serta Membantu meningkatkan pendapatan daerah dengan menggali potensi sumber alam dan sumber daya pariwisata daerah.

Dengan visi dan misi yang ia miliki dan satu-satunya pemuda dari etnis Tionghoa dirinya berharap bisa membawa perubahan untuk kampung halamannya yakni Bagansiapiapi. "Walau saya dari suku Thionghoa namun, saya tidak memandang suku maupun agama. Bahkan saat ini banyak orang yang mendukung saya justru bukan dari suku saya sendiri, mereka dari suku Jawa, Melayu dan juga Batak," terangnya sembari tersenyum bangga.

Terlepas dari hal itu, dirinya mengaku prihatin dengan kondisi ekonomi masyarakat khususnya Bagansiapiapi saat ini, dimana bisa dikatakan sangat bergantung dengan dana APBD Rohil. "Kondisi sedemikian tentu cukup memprihatinkan, maka dari itu jika nantinya saya duduk hal ini harus di perjuangkan melalui UMKM. Untuk mengangkat ekonomi masyarakat mereka harus di bantu alat usaha dengan demikian barulah ekonomi bisa jalan," terangnya.

Selain persoalan tersebut, setiap tahun sedikitnya terdapat seribu orang anak-anak Thionghoa lulusan SMA merantau keluar untuk mengadu nasib maupun sekolah. Mereka yang merantau tersebut menetap di daerah yang mereka kunjungi dan bahkan banyak dari mereka yang sudah mapan dan sukses membawa orang tuanya dari Bagansiapiapi pindah ke daerah yang mereka tinggali.

Adapun faktor yang membuat hal tersebut terjadi adalah akibat tidak adanya lapangan pekerjaan dan yang bisa di kembangkan di Bagansiapiapi. "Nah, harapan saya jika nantinya berhasil duduk sebagai anggota DPRD Rohil, maka saya akan ajak orang Rohil yang telah sukses menjadi pengusaha di luar khususnya warga Thionghoa pulang ke Bagansiapiapi untuk membuka lapangan kerja. Agar mereka mau maka yang perlu dilakukan pemerintah adalah mendukung dengan memberikan kemudahan-kemudahan salah satunya seperti izin," ungkapnya.

Selain dua hal tersebut, menurutnya bidang pariwisata juga perlu untuk diangkat. Mengingatkan Kota Bagansiapiapi memiliki banyak Cagar budaya salah satunya seperti rumah Kapitan yang tak lain adalah rumah tinggal milik kakek buyutnya.

"Sejarah yang ada di Bagansiapiapi ini harus di bukukan agar kelak tidak hilang begitu saja. Kemudian Cagar budaya juga harus dilestarikan sehingga orang luar berbondong bondong datang ke Bagansiapiapi," harapnya( Rilis)

Syofyan Rambah 


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar