Ardiansyah: Cuma APRIL Yang Menggelar Diskusi Seperti Ini

Indogreen 2016, APRIL Group Gelar Diskusi Interaktif Dengan Para Pelajar

Direktur Konservasi APRIL, Petrus Gunarso berbicara mengenai pengelolaan hutan yang bertanggung jawab di depan para siswa siswi se Jakarta Selatan di ajang IndoGreen Expo 2016, di JCC, Jakarta.

JAKARTA, RIAUBERNAS.COM - Suasana hingar-bingar di Hall B, Jakarta Convention Center (JCC), Jum'at siang itu (27/5), tak mengurangi keseriusan para siswa dari 22 sekolah yang ada di Jakarta Selatan, guna mendengarkan pemaparan bertajuk keberlanjutan dan pengembangan di sektor kehutanan dari Direktur Konservasi APRIL Group, Petrus Gunarso, yang digelar dalam Pameran Indogreen Environment & Forestry 2016.

Sebagai salah satu pendukung acara dalam pameran Indogreen yang ditaja oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, APRIL Group menampilkan diskusi interaktif bersama para pelajar dari 22 sekolah tingkat SMA di Jakarta Selatan, yang mendapat predikat Adiwiyata Mandiri.

Dengan label sekolah Adiwiyata Mandiri, membuat diskusi interaktif ini berjalan dua arah, tak membosankan para siswa. Apalagi dipandu dengan host Anggie yang mampu menghidupkan suasana, membuat diskusi berlangsung dengan menarik, terutama bagi para siswa.

Ini diakui oleh Riska, salah satu siswi SMA 70 Jakarta Selatan, yang datang bersama kawan-kawannya guna mengikuti dialog interaktif tentang pengembangan sektor kehutanan dan keberlanjutannya. Menurut siswi yang bercita-cita menjadi dokter ini, banyak sekali manfaat yang diperolehnya usai mengikuti diskusi ini.

"Selain banyak tahu tentang perusahaan APRIL Group, juga kita jadi paham bahwa perusahaan tidak hanya menebang hutan saja tanpa merelokasi kembali tanaman yang telah ditebang. Di APRIL, khususnya PT RAPP, pohon yang telah ditebang kemudian ditanami kembali untuk keberlanjutan dalam pengembangan sektor kehutanan," katanya.

Hal yang tak jauh berbeda juga disampaikan oleh Lutfiah (16), siswi SMA 70 Jakarta Selatan. Katanya, dirinya baru tahu jika penggunaan kertas ternyata lebih ramah lingkungan dibanding penggunaan aplikasi digital yang saat ini tengah ngetrend.

"Padahal dari yang pernahs saya baca di media internet, penggunaan kertas akan menjadikan lingkungan hidup menjadi rusak. Namun dari pemaparan narasumber, baru saya mengetahui bahwa ternyata justru penggunaan kertas itu lebih ramah lingkungan karena hutan yang telah ditebangi langsung kembali direstorasi oleh perusahaan," ujarnya.

Apalagi, katanya, APRIL Group merupakan perusahaan berkualitas internasional dan peduli dengan masyarakat sekitar. Ini dibuktikan dengan adanya program Desa Bebas Api yang ditaja oleh PT RAPP, yang merupakan anak perusahaan dari APRIL Group.

"Jujur saja, karena pemaparan itu, saya ingin langsung menyaksikan program Desa Bebas Api di
Pelalawan," kata gadis pemilik rambut panjang ini.  

Serupa dengan Lutfiah, siswi lain yakni Valya merasakan manfaatnya usai mengikuti diskusi interaktif yang ditaja oleh APRIL Group bekerjasama dengan Kantor Lingkungan Hidup, Jakarta Selatan. Katanya, banyak pengetahuan baru tentang kertas dan cara pembuatannya.

"Juga ilmu tentang konservasi dan pengetahuan soal kebakaran," katanya.

Hebatnya lagi, pujinya, perusahaan tidak hanya mengambil hasil saja dari perkebunan masyarakat tapi memberikan timbal balik yang nyata. Sehingga dengan begitu, proses kelangsungan lingkungan hidup yang berkelanjutan dapat terus terjaga.

"APRIL Group membuat sistim yang bagus, yakni bagaimana caranya agar masyarakat membuka ladang tanpa membakar. Apalagi saya lihat dan saksikan sendiri di TV-TV, bagaimana di tahun 2015 lalu, Riau terkepung oleh asap kebakaran hutan. Jadi apa yang dilakukan oleh APRIL Group benar-benar membuat solusi yang bagus dalam menangani karhutla," kata Valya yang bercita-cita menjadi pengusaha ini ke depannya.

Kasub bid Penataan dan Pengelolaan Lingkungan dari Kantor Lingkungan Hidup Jakarta Selatan,
Ardiansyah, menyampaikan apresiasinya atas diskusi yang digelar dalam Pameran Indogreen ini.

"Dari semua perusahaan, cuma APRIL Group yang membuat diskusi interaktif soal pengelolaan hutan berkelanjutan. Ini yang saya apresiasi, karena jelas sangat bermanfaat bagi para siswa," tandasnya.

Ditambahkannya, apalagi 22 sekolah di Jakarta Selatan yang mengikuti diskusi interaktif ini adalah
sekolah yang mendapatkan predikat Adiwiyata Mandiri. Jadi apa yang didapat dari diskusi interaktif
ini akan dipraktekkan para siswa di sekolahnya masing-masing.

Direktur Konservasi APRIL Group, Petrus Gunarso, usai diskusi menjelaskan bahwa kegiatan yang ditaja APRIL Group dan Kantor Lingkungan Hidup Jakarta Selatan ini adalah dalam rangka memberikan pemahaman dan pengetahuan pada para siswa di Jakarta, tentang bagaimana industri kehutanan dan cara konservasi dijalankan oleh perusahaan.

"Ini artinya, kehutanan di Indonesia banyak bergantung pada kemauan kita dalam menanam. Dengan menjaga, dan melastarikan hutan kita yakin Indonesia akan makin kaya," katanya menutup. (tha)



Editor    : Ai
 


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar