Listrik Mati Selama 10 Jam, Sektor Ekonomi Masyarakat Perawang Merugi

Masyarakat Minta Meneger PLN Perawang Diganti

SIAK, RIAUBERNAS.COM - Masyarakat Kecamatan Tualang Kabupaten Siak mengaku kesal dengan pihak PLN Perawang. Kenapa tidak, selain pemadaman listrik terkesan mendadak, durasi pemadam listrik hampir 10 jam, padahal di pemberitahuan hanya 8 jam yang di mulai pada pukul 08. 00 WIB sampai 16.00 WIB, berarti molor 2 jam tanpa pemberitahuan.

Tidak hanya kesal, masyarakat meminta Meneger PLN Perawang Diganti. "Kita kesal lah bang, pemberitahuan mendadak, molor pula lagi sampai 2 jam," kata Sigit kepada Riau Bernas, Rabu (26/7/2023).

Sambung Sigit, Jika memang benar perbaikan yang direncanakan, maka seharusnya dijadwalkan bukan di hari kerja efektif, misal hari minggu atau Sabtu.

"Kecuali urgent, itu beda lagi karena sifatnya mendadak. Pemadaman listrik memang merugikan sektor ekonomi, apalagi diberlakukan di jam operasional kerja," jelas Sigit yang merupakan Ketua KNPI Kabupaten Siak.

Mungkin untuk kedepan, jika ada upgrade yang direncanakan, maka PLN seharusnya di hari libur melakukan pemadaman untuk meminimalisir dampak ekonomi.

"Harapannya, untuk kedepan PLN harus bisa membedakan mana perbaikan yang direncanakan dengan yang urgent. Jika direncanakan, maka harus dilakukan di hari libur agar mengurangi dampak kerugian aktifitas ekonomi," tegasnya.

Sementara itu, masyarakat lain yang bernama Mila meminta Manager PLN Perawang diganti, karena dinilai tidak bisa bekerja. "Masa molor sampai dua jam tanpa ada keterangan lagi, dipemberitauan terkesan mendadak, berapa rugi kami, ikan dan sayur sayur mulai busuk," gerutunya.

Manager PLN Perawang Kecamatan Tualang Kabupaten Siak, Laisuarni  mengaku tidak mau disalahkan terkait pemadaman molor sampai 10 jam. "Kami juga sudah protes sama orang Gardu Induknya, karena imbas pasti ke kami orang unit layanan," jelasnya.

Perihal yang menjadwal pemadam itu dan masyarakat meminta dirinya diganti. Ia menjelaskan itu gawenya Gardu induk. "ini yang menjadwalkan bukan kami ya pak tapi dari Kantor Induk, karena Trafo Daya harus dpelihara sesuai jam operasinya sudah tercapai. Barangkali yang klarifikasi lebih tepatnya orang Gardu Induknya nih pak, karena kami hanya mengikuti jadwal mereka dan terkendala pas penormalan," jelasnya.

Sementara itu SPV Gardu Induk Perawang, Dedi, mengaku memang pemiliharaan itu emang gawenya. Perihal molor selama 2 jam. "Kami sudah sampaikan ke atasan kami, nanti ULP yang menyampaikan, karena kami beda pak.  Perihal keluhaan masyarakat, saya tidak bisa menjawab," jelasnya. (Van)


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar