Vidio Siswa SMP 10 Yang Sempat Viral Berakhir Damai, Dipicu Karena Ejekan Anak Mami

SIAK, RIAUBERNAS.COM - Perkelahian antara siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) 10 Perawang berakhir damai. Perkelahian yang melibatkan ES (13) dan korban JD (14) dengan menggunakan baju seragam Pramuka tersebut disaksikan oleh kawan sekitar layaknya pertarungan derajat yang sempat viral di media sosial.

Vidio yang berdurasi kurang lebih 30 detik tersebut tersebar di WhatsApp maupun kanal Youtube. "Permasalahan perkelahian tersebut sudah berdamai, orang tua masing-masing sudah dipanggil sama pihak sekolah. Termasuk siswa yang menyebarkan video tersebut," kata Korwilcam Disdikbud Kecamatan Tualang Hj. Zahroni, M.Pd didampingi Wakil Kesiswaan Yendra Wati, S.Kom dalam konferensi Pers di SMP 10 Perawang Kecamatan Tualang, Sabtu (18/3/2023).

Perihal anak yang menyebarkan video tersebut, sudah meminta maaf. Dia tidak bermaksud menyebarkan itu sehingga mencoreng nama baik sekolah. "Dia (Penyebar Vidio, red) sudah meminta maaf. Dia tidak bermaksud untuk menyebarkan, hanya koleksi pribadi dirinya," jelas buk Ani sapaan akrabnya.

Penyebab kedua anak itu berkelahi lantaran saling ejek satu sama lain. "Anak kita ES ini mengejek JD dengan sebutan anak mami, merasa tidak terima, mereka berkelahi dan disaksikan rekan-rekannya. Kedua anak dan orang tua sudah saling memaafkan," ujarnya.

Terkait anak tersebut kenapa membawa handphone, karena saat ini para siswa melaksanakan ujian. "Siswa saat ini ujian, jadi mengingat komputer gak cukup, makanya gunakan handphone, kedepan kita pantau lagi yang membawa handphone. Kita akan rangkul tokoh masyarakat maupun kepolisian agar mensosialisasikan terkait penggunaan media sosial, sebab ada aturannya," sebut dia.

Jika perbuatan perkelahian itu kembali terjadi, pihak sekolah tetap melakukan pembinaan terlebih dahulu, tapi paling berat anak tersebut dikeluarkan ke sekolah atau pindah. "Sebenarnya tidak ada anak yang nakal, itu yang terjadi karena pengaruh lingkungan. Semoga atas kejadian ini ada hikmahnya. Mudah mudahan anak tersebut sadar dan berubah," pungkasnya.

Kapolsek Tualang Kompol Alvin Agung Wibawa melalui Kanit Intelkam Polsek Tualang Ipda Rafno berharap kedepan pihak sekolah dapat bersinergi dengan pihak kepolisian.

"Mungkin mereka tidak tahu dengan media sosial ini, apabila salah aturan bisa-bisa kena UUD ITE. Kita akan beri pemahaman dan edukasi agar lebih bijak menggunakan handphone maupun media sosial lainnya," tutup Rafno. (Van)


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar