Melepas Kerinduan Orang Rantau, Warga Maninjau Sambut Hari Raya Idul Fitri Dengan Rakik

Maninjau - Untuk memeriahkan malam takbiran pada Minggu (1/5/2022) malam, para pemuda dari masing-masing kejorongan di Nagari Maninjau, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, menyambut Idul Fitri 1443 H dengan tradisi rakik-rakik yang terbuat dari bambu dan dipasang lampu.

Tradisi rakik-rakik yang dilakukan malam Idul Fitri ini merupakan warisan masyarakat Salingka Danau Maninjau. Rakik-rakik ini dihiasi dengan berbagai dekorasi dan diberi lampu, sehingga menjadi menarik dilihat. Dan bagi orang yang membuat rakik, menjadi suatu nilai estetika. Ini menjadi kebiasaan masyarakat yang tidak tahu dengan batasan usia, baik  pemuda, orang tua dan perantau yang pulang kampung.

Ketua Pemuda Jorong Bancah, Nagari Maninjau, Romi Pasla mengatakan, ”Suatu kebahagiaan kami adalah di saat perantau pulang, bisa menikmati keindahan karya seni rakik ini dan membuat mereka senang dan bahagia. Kerinduan kampung halaman terobati dengan tradisi rakik-rakik ini. Kesan ini jelas akan selalu menjadi obat rindu dan memberi kesan terindah saat hendak kembali ke rantau. Kamipun yang di kampung akan bersemangat apabila orang rantau bahagia melihat apa yang kami berikan,”.

Tradisi ini bisa menarik banyak pengunjung wisata ke daerah itu dan bisa meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Untuk itu, tradisi tersebut perlu dikemas sebaik mungkin ke depannya. Semoga tahun berikutnya bisa lebih bagus dan orang yang di rantau bisa pulang untuk meramaikan.
 
Tentang Rakik. 
Rakik adalah salah satu tradisi anak Nagari Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, dalam memeriahkan malam takbiran jelang Hari Raya Idul Fitri.

 

Penulis: Refi Refina. 
Mahasiswa UIN Suska Riau, jurusan Pengembangan Masyarakat Islam. 


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar