Blue Carbon Initiative, Solusi Pertamina Hulu Indonesia Jaga Mangrove Delta Mahakam

Balikpapan - Delta Mahakam menjadi delta terbesar di Indonesia yang didominasi oleh ekosistem mangrove. Menurut Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Wilayah IV Samarinda, ekosistem mangrove Delta Mahakam mencakup luasan 113.553 ha dari total 150.000 ha. Mirisnya, Delta Mahakam terus tergerus deforestasi mencapai lebih dari 50 persen. Sejumlah studi mengungkap deforestasi mangrove Delta Mahakam selama 2000-2015 mencapai 489,73 hektare per tahun.

Mengatasi permasalahan tersebut, PT Pertamina Hulu Mahakam dibawah pengelolaan Regional 3 Kalimantan Subholding Upstream Pertamina menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pertamina Foundation terkait program Blue Carbon Initiative di wilayah Delta Mahakam Kalimantan.

“Kami mendukung penuh rehabilitasi mangrove Delta Mahakam yang dapat mengurangi emisi karbon, sesuai dengan komitmen Pertamina. Melalui MoU ini kami berharap langkah pengurangan Emisi Karbon di Wilayah Mahakam dapat dilakukan secara optimal, karena kami didampingi oleh para akademisi dan para ahli di bidang ini”, ujar Direktur Utama PT Pertamina Hulu Mahakam Chalid Said Salim, Senin (11/04/2022).

Dalam kesempatan tersebut, Agus Mashud S. Asngariselaku Presiden Direktur Pertamina Foundation menyampaikan bahwa program Blue C, arbon Initiative merupakan bagian dari Nature Based Solution/Solusi Berbasis Alam, yaitu sebuah solusi yang mengacu pada pengelolaan dan penggunaan alam yang berkelanjutan untuk mengatasi tantangan sosial dan lingkungan sekaligus sebagai kontribusi Pertamina dalam mendukung capaian Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia.

“Pertamina berkomitmen melakukan offset emisi karbon dari seluruh kegiatan operasinya sebesar 29-41% pada 2030. Untuk mencapai ini, Pertamina memiliki inisiatif nature based solution, yang dilaksanakan oleh CSR PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Foundation. Pengurangan emisi karbon akan dilakukan dengan kegiatan konservasi dan rehabilitasi ekosistem yang terintegrasi dengan pemberdayaan masyarakat dan perlindungan keanekaragaman hayati”, jelas Agus.

Lebih lanjut Chalid menjelaskan, bahwa dalam MoU tersebut, ruang lingkup kerja sama yang akan dilaksanakan termasuk namun tidak terbatas pada Kegiatan Konservasi/Rehabilitasi Mangrove, Konservasi Keanekaragaman Hayati di Wilayah Kerja/DAS Mahakam, Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di wilayah KHDTK dalam program Desa Energi Berdikari.

Selain itu, MoU ini juga mengatur terkait pengkajian dan penghitungan stok karbon, menghitung potensi penurunan emisi CO2 dan menghubungkan hasil perhitungan stok karbon serta penurunan emisi dengan target NDC 2030 pada setiap lokasi sasaran sebagai bagian kontribusi Pertamina.

Melalui MoU ini dilaksanakan beberapa penyelarasan program di Delta Mahakam, diantaranya Hutan Pertamina Mahakam. Diawali dengan program penanaman 1 juta pohon mangrove di lahan seluas 100 Ha di Delta Mahakam pada tahun 2022. Sebagai komitmen Pertamina pada implementasi program ESG dan SDGs, serta berperan mendukung pemerintah untuk bebas emisi karbon pada tahun 2060.

“Ini merupakan langkah nyata kami di industri hulu migas untuk terus bersama-sama dengan semua pemangku kepentingan menjalankan operasi migas yang selamat dan ramah lingkungan, menurunkan emisi karbon, sekaligus menjaga keberlangsungan hutan dan alam kita. Harapan kami, dengan upaya ini, dapat memberi dampak positif bagi lingkungan dan selaras dengan komitmen perusahaan untuk melaksanakan operasi berwawasan lingkungan”, pungkas Chalid. (**)


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar