Tangani Banjir Perlu Survey Investas dan Desain Sapras
ROKAN HILIR (Riaubernas) - Banjir peristiwa air mengenangi suatu wilayah sudah terbiasa di dengar oleh semua orang pada musimnya dalam jangka waktu tertentu.
Banjir terjadi karena curah hujan tinggi terus menerus sehingga luapan air sungai, danau, dan laut (pasang Keling )
Selain itu dapat terjadi karna sistem drainase tidak lagi berpungsi sehingga jumlah air melebihi daya kapasitas daya tampung penopang air dimusim hujan
Bencana banjir hampir setiap musim penghujan melanda di Kecamatan Pekaitan Kabupaten Rokan Hilir, terutama di tiga desa seperti pedamaran, suak air hitam dan sungai Besar.
Banjir di tiga desa di sebabkan faktor alam, karena curah hujan, erosi dan sedimentasi, topografi dan geofisik sungai, kapasitas sungai dan drainase yang tidak begitu memadai, penurunan tanah,dan kerusakan bangunan pengendalian banjir
faktor lainnya ulah tangan manusia karena tata pengunaan lahan, akibat pembuangan sampah, kawasan kawasan kumuh di sepanjang aliran sungai
Selain itu mungkin karena perencanaan sistem dari pengendalian banjir tidak terurus hingga terjadi sedemikian rupa.
Dari kedua faktor itu jika terjadi secara bersamaan sehingga membuat banjir meluas dan dapat merugikan manusia dan lingkungan
Dampak banjir yang tidak diinginkan tersebut antara lain dampak fisik kerusakan sarana dan prasarana umum seperti kantor .
Dampak sosial mencangkup seperti terjadi kematian (korban) resiko kesehatan trauma mental dan terganggu aktivitas pendidikan serta kebutuhan mendasar .
Sementara dampak ekonomi mencangkup kehilangan materi, gangguan kegiatan ekonomi, seperti orang tidak dapat pergi kerja
Kemudian terjadi kerusakan areal pertanian, perkebunan, peternakan ,perikanan yang salah satu tumpuan mata pencaharian masyarakat
Dampak lingkungan terangnya mencangkup pencemaran air seperti bahan pencemar dibawa oleh banjir
Peristiwa terjadi banjir ditiga desa pada kecamatan Pekaitan tersebut terjadi di musim penghujan dibulan pada September -Desember
disebabkan tinggi intentitas curah hujan, dan luapan air sungai rokan (pasang keling).
Solusi peranan dari pemda dalam melakukan penanggulangan bencana banjir ditiga desa salah satu untuk pengerukan dan normalisasi saluran pembuangan air
Kemudian pemberian bantuan sembako dilokaso terjadi banjir untuk meringan beban masyarakat,meskipun demikian peran masyarakat setempat dengan melakukan kegiatan gotong royong, pembersihan saluran dan lingkungannya
Namun, hal demikian belum dapat juga memaksimalkan dalam penanggulangan banjir hampir melanda tiap tahun ditiga desa kecamatan Pekaitan
Berdasarkan Persepsi Masyarakat di tiga desa tentang penanggulangan banjir
Solusi perlu dilakukan
Pra Bencana, kurang ada sosialisasi di berikan oleh pihak instansi terkait kepada masyarakat
Masih kurang pelatihan terkait dengan menghadapi banjir, seperti apa sehingga belum ada peran yang lebih aktif dari pemda maupun masyarakat.
Saat Bencana terjadi harapan warga bantuan sembako yang di berikan oleh pemda dan berbagai instansi secara lengkap namun dalam realisasi pendistribusian ke warga masih belum merata.
Pasca bencana, bantuan untuk pemulihan bagi warga belum secara penuh didapat meskipun sudah melakukan tindakan positif melakukan gotong royong (Goro) disekitar wilayah terkena banjir tersebut
Perlu survey, investigasi dan desain sarana dan prasarana infrastruktur oleh instansi terkait pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur meminimalisir lokasi banjir, sehingga pengurangan resiko bencana banjir dapat diatasi secara perlahan.
Penulis : Analis Kebijakan BPBD Rohil ,Kasbu ,Sp
Tulis Komentar