Siswa Lebih Banyak Kesulitan Belajar Matematika, Mengapa ?
Didalam proses pembelajaran sudah bukan hal yang mengherankan lagi bahwa anak mengalami kesulitan-kesulitan. Hal ini dapat disebabkan oleh banyak faktor. Namun dari sekian banyak mata pelajaran yang ada didalam proses pembelajaran SD, pada umumnya lebih banyak angka siswa yang merasa kesulitan dalam mata pelajaran matematika. Mengapa hal itu bisa terjadi ?
Ada banyak siswa yang selalu kesulitan didalam pelajaran yang satu ini. Namun ada juga yang malah sangat pandai dalam mata pelajaran matematika. Anak merasa kesulitan didalam pembelajaran matematika ini bisa saja disebabkan oleh dirinya sendiri, dan dari luar dirinya. Impact atau dampak dari kesulitan belajar matematika pada anak ini bisa dibilang tidak main-main. Pasalnya, ketika anak merasa kesulitan dalam menyelesaikan tugas matematika atau mendengarkan penjelasan guru, akan berdampak pada gangguan emosionalnya, sering merasa tidak tenang, munculnya kekhawatiran, sensitif atau mudah tersinggung, bahkan sampai terjadi gangguan dalam proses berpikirnya. Anak akan menjadi lamban didalam berpikir.
Ketika guru memberikan tugas atau ujian pada mata pelajaran matematika dan ada siswa yang tidak mencapai kriteria ketuntasan, maka solusi satu-satunya yang dilakukan oleh guru pada umumnya adalah dengan melakukan pembelajaran remedial bagi anak-anak yang kesulitan didalam mata pelajaran matematika tersebut. Pada kondisi ini, guru akan terus melakukan upaya-upaya yang dapat membantu anak untuk mencapai ketuntasan didalam pembelajaran itu.
Salah seorang ahli mengemukakan, ada beberapa kesulitan siswa didalam pelajaran matematika, kesulitan-kesulitan itu ialah kesulitan membedakan angka, simbol-simbol serta bangun ruang, tidak sanggup mengingat rumus-rumus yang ada didalam pelajaran matematika, menulis dalam ukuran kecil atau bahkan sulit dibaca, tidak memahami simbol-simbol matematika, lemahnya kemampuan berpikir dalam berhitung. Namun pada dasarnya tiap siswa memiliki tingkatan kesulitan belajar matematika yang berbeda-beda.
Hal itu bisa terjadi kemungkinan karena 2 faktor. Pertama, karena memang kemampuan berpikir pada anak lemah dan lamban. Atau kedua, karena cara penyampaian dan penjelasan dari guru yang kurang pas, sehingga siswa merasa sulit untuk memahami materi dari matematika tersebut.
Solusinya pun juga beragam. Jika hal ini disebabkan oleh kemampuan berpikir siswa yang kurang, maka guru bisa mencoba membuat materi pelajaran menjadi menarik. Bisa menggunakan gambar atau media lainnya yang sekiranya akan membuat siswa menjadi mudah memahami materi. Selain itu guru juga bisa melakukan pendekatan secara personal kepada siswa yang sangat sulit dalam pembelajaran. Dengan melakukan berbagai latihan-latihan untuk mengasah kemampuan berpikirnya.
Solusi kedua, jika datangnya dari diri guru, maka guru bisa melakukan evaluasi lagi didalam penyampaian materi pelajaran. Jika dirasa hanya dengan menjelaskan dipapan tulis masih membuat siswa sulit memahami materi, maka guru bisa berinovasi dengan membuat media belajar lainnya yang sekiranya berhubungan dengan materi matematika tersebut.
Penulis : Windi.
Mahasiswa Universitas Islam Riau
Program Studi: Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Tulis Komentar