Asosiasi Peternak Lebah Madu di Riau, Minta Dukungan Pemda Soal Pemasaran dan Modal

PELALAWAN, RIAUBERNAS.COM - Pangsa pasar madu di Riau yang kini mulai terganggu dengan para peternak madu dari Jawa, membuat sejumlah peternak madu yang berasal dari Riau kini telah membentuk suatu Asosiasi Peternak Lebah Riau (APLR) di Hotel Evo, Pekanbaru, tanggal 8 Januari lalu. 

Pembentukan APLR yang diketuai oleh Syamsultan, peternak madu dari Pangkalankerinci ini, berangkat dari rasa keprihatinan para peternak madu di Riau yang "merasa" tidak menjadi tuan di negerinya sendiri dalam soal pangsa pasar madu. Banyaknya peternak madu dari Jawa yang masuk ke Riau, yang kemudian memasarkan ke Jawa merupakan imbas dari semua ini. 

"Saat ini, harga madu menjadi anjlok karena tidak adanya pengaturan soal ini. Untuk menutupi hasil panen saja kita kesulitan, " kata APLR, Syamsultan, pada media ini, Senin (10/1/2022).

Syamsultan yang memiliki ternak madu di Desa Lalang Kabung, Kecamatan Pelalawan ini, bahwa pihaknya tak alergi dengan peternak madu yang berasal dari luar Riau. Namun setidaknya ada aturan atau regulasi yang mengatur soal ini, sehingga para peternak madu di Riau bisa menikmati secara nyata dari hasil madunya sendiri. 

"Kita tak ada bedanya tapi jangan sampai orang luar malah menikmati hasil madu kita. Kita tak ingin menyalahkan karena kita sendiri memang tak mencegahnya. Karena itu, setelah terbentuk asosiasi ini, kita akan bahas aturannya atau regulasinya. Para peternak dari luar Riau akan kita kendalikan. Kalau mereka investasi ya akan kita catat, kalau bisa kita rangkul ya kita buat aturannya juga," paparnya. 

Meski belum dikukuhkan, lanjutnya, APLR kini telah memiliki anggota sebanyak 50 orang peternak madu yang berasal dari Pekanbaru, Pelalawan, Bengkalis, Dumai dan kabupaten lainnya yang ada di Riau. Rencananya, usai dikukuhkan nanti pihaknya akan beraudiensi dengan Pemerintah untuk menetapkan aturan mainnya bagi para peternak lebah madu. 

"Kita menginginkan setelah asosiasi ini dikukuhkan, harus ada nanti aturan mainnya atau regulasinya. Seperti misalnya soal penetapan harga madu yang harus dikeluarkan oleh Asosiasi sehingga ke depannya para peternak madu bisa lebih diperhatikan lagi," ujarnya. 

Dia juga mengatakan pada dasarnya pembentukan asosiasi ini memiliki tiga tujuan yakni untuk mengendalikan pasar dan penguasaan pasar,  penguasaan lahan yang harus diatur jaraknya sekaligus penertiban sangkar serta membatasi masuknya peternak dari luar. 

"Kita harapkan dengan telah terbentuknya APLR ini nantinya akan ada dukungan soal pemasaran dan permodalan bagi kami. Sehingga para peternak madu di Riau ini dapat merasa menjadi tuan di negerinya sendiri. Dan saat ini juga para reseller yang ingin membeli madu bisa membeli langsung ke pihak Asosiasi Peternak Lebah Riau," katanya. (Sam)


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar