Kisruh di Muscab PPP Pelalawan, Ini Penjelasan Ketua Panitia

PELALAWAN, RIAUBERNAS.COM - Musyawarah Cabang (Muscab) partai PPP Kabupaten Pelalawan yang berlangsung pada hari Minggu (24/10/2021) di Grand Hotel Pangkalan Kerinci tidak membuahkan hasil. Pasalnya sempat terjadi kericuhan saat akan dimulai Muscab, dimana beberapa kader Partai Berlambang Ka'bah itu merasa dihalang-halangi oleh panitia acara untuk mengikuti Musyawarah Cabang. 

Seperti dikatakan Muhammad Daud utusan dari Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) yang diutus untuk mengikuti Muscab ke-V PPP, dirinya merasa panitia muscab tidak netral karena menghalang-halangi dirinya dan peserta yang lain untuk masuk dalam ruangan acara tersebut.

"Panitia harus netral dan tidak boleh menghalang-halangi peserta Muscab yang sudah jelas notabenenya," ujarnya pada media ini, Senin (25/10/2021).

Menurut Daud, pihak panitia melarang pihaknya untuk masuk ke dalam ruangan acara dengan dalih bahwa mereka tidak memiliki ID Card peserta, padahal GPK sudah memberikan mandat kepada panitia yang ditandatangani sekaligus distempel oleh Ketua GPK.

Daud sangat menyayangkan partai besar yang memiliki kader yang besar, tetapi dalam menjalankan Muscab terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Ketua Panitia Muscab partai PPP Pelalawan Ferly Azhari ketika dikonfirmasi terkait hal diatas mengatakan, gagalnya Muscab karena persoalan administrasi, dimana adanya SK PAC yang ganda, setelah itu DPW, DPC dan Panitia sepakat bahwa acara tersebut deadlock untuk menghindari terjadinya kericuhan.

Lanjut Ferly, untuk selanjutnya Panitia Muscab menunggu arahan dari DPW atau DPC, kalau masih diamanahkan untuk melanjutkan Muscab, kita akan jalankan sesuai aturan partai.

Terkait adanya dugaan bahwa dirinya menghalangi-halangi kader yang ingin masuk dalam acara tersebut, Ferly membantahnya. Menurutnya, dalam muscab itu peserta yang masuk ada beberapa ketentuan diantaranya memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA), Surat Mandat dari DPC, SK kemudian KTP. Di situ ada segerombolan orang yang tak mau menunjukkan KTA dan kami sebagai panitia tidak bisa memastikan, kami hanya meminta kalau aturan di Muscab itu seperti ini, dan untuk mentaati aturan dari DPC dalam hal ini. 

"Artinya, kita tidak menyebutkan menyimpang tapi itu bukan kapasitas kita untuk menyuruh masuk atau tidak. Makanya kita minta petunjuk dari DPC dan DPW, apakah masuk semua atau gimana. Permintaan dari DPW dan DPC, ini tidak dilanjutkan," bebernya.

Sementara Samsudin PAC Kuala Kampar ketika dikonfirmasi terkait Muscab PPP Pelalawan tersebut belum mau berkomentar, karena sedang berada di Rumah Sakit. (Sam) 


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar