Sudah Lima Bulan Hasil Uji Lab Air Sungai Lalo Tidak Kunjung Keluar, Ada Apa?

INHU, RIAUBERNAS.COM - Hingga saat ini hasil uji laboratorium atas dugaan pencemaran di Sungai Ati-ati dan Sungai Lalo di Kecamatan Lubuk Batu Jaya Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), tidak kunjung ada kejelasan. Sementara pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Inhu sudah turun mengambil sampel pada tanggal 22 Februari 2021 lalu atau sekitar lima bulan.

Kondisi ini menimbulkan berbagai pertanyaan ditengah-tengah masyarakat Kecamatan Lubuk Batu Jaya dan Kecamatan Sungai Lala. Karena kehidupan sebagian warga di dua kecamatan itu, bersentuhan langsung dengan sungai tersebut.

"Ini ada apa? kenapa hasil uji laboratorium untuk dugaan pencemaran yang terjadi di Sungai Ati-ati hingga Sungai Lalo tidak kunjung keluar," ujar Ahmad Ali Z didampingi Mahyudin, warga Desa Rimpian Kecamatan Lubuk Batu Jaya, Kamis (5/8/2021).

Menurutnya, sampai sekarang hasil uji laboratorium tidak kunjung diketahui, sementara ikan mati di Sungai Ati-ati dan Sungai Lalo masih terjadi. Akibatnya kehidupan warga yang berprofesi sebagai nelayan sangat terganggu.

Bahkan akibat ekosistem di Sungai Ati-ati dan Sungai Lalo terganggu, sudah ada diantara warga beralih profesi. "Warga mencari ikan di Sungai Ati-ati dan Sungai Lalo hanya untuk perut bukan untuk kaya," ungkapnya.

Sementara itu, Pj Kepala Desa Rimpian Muhammad Irham, juga berharap ada hasil uji laboratorium atas dugaan pencemaran sungai didaerahnya. "Ketika hasil uji laboratorium keluar, tentunya ini akan menjadi pembuktian ditengah-tengah masyarakat," sebutnya singkat.

Terkait persoalan tersebut, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah dan Peningkatan Kapasitas DLH Kabupaten Inhu, Joni Maryanto mengatakan, bahwa hasil uji laboratorium atas dugaan pencemaran Sungai Ati-ati dan Sungai Lalo sudah keluar. "Hasil uji laboratorium sudah keluar tapi kami masih proses pembacaan hasil," ujar Joni Maryanto.

Karena menurutnya, hasil uji laboratorium itu hanya menyebutkan angka-angka. "Uji laboratorium itu hanya angka-angka. Makanya perlu ditentukan apa yang rendah dan tinggi terhadap kadar air sungai," terangnya. (Pt) 


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar