Gempa Susulan di Padang, Mahasiswa Asal Pelalawan Kembali Panik

Akibat Diguncang Gempa, Bangunan Wisma Maharaja Retak & Kontur Tanah Miring

Kondisi bangunan Wisma IMAPPEL di Padang.

PELALAWAN, RIAUBERNAS.COM - Gempa susulan yang terjadi di Padang jam 23.08 WIB pada Rabu malam tadi (2/3/2016) dengan skala 5,8 SR, kembali membuat panik para mahasiswa asal Pelalawan yang tengah berkumpul di Wisma Maharaja Indra, Jalan Bandung-Ulak Karang, Padang.

Hal ini disampaikan oleh salah seorang anggota IMAPPEL Padang, Mizwardi Ariyanto, pada riaubernas.com, Kamis (3/3/2016). Menurutnya, pasca gempa yang pertama, para mahasiswa Pelalawan yang tengah kuliah di Padang hampir semuanya sudah berkumpul di Wisma Maharaja Indra.

"Saat ada informasi jika status potensi Tsunami dicabut dan Padang kembali aman, sebagian mahasiswa kembali ke kostnya masing-masing. Mereka khawatir, kost-an yang ditinggal menjadikan maling mengambil kesempatan melakukan pencurian," ujarnya.

Lanjutnya, tapi begitu ada gempa susulan yang terjadi satu jam sebelum pertengahan malam, para mahasiswa yang masih berkumpul di Wisma Maharaja Indra kembali panik dan berhamburan keluar.

"Ya, kita berhamburan keluar saat gempa susulan terjadi. Meski tidak begitu besar seperti gempa pertama, namun sudah cukup membuat kita trauma," kata Mizwardi, yang merupakan mahasiswa UPI YPTK Padang ini.

Katanya, namun untungnya aliran listrik cepat menyala sehingga mahasiswa yang hendak mengabarkan kondisi mereka dengan orangtua atau sanak familinya di Pelalawan, bisa berkomunikasi. Namun Ketua IMAPPEL Padang sendiri, menghimbau agar para mahasiswa asal Pelalawan terus saling koordinasi.

"Kami sendiri komunikasi terus dengan keluarga yang ada di Pelalawan, mengabarkan kondisi kami yang sehat wal afiat, tak kurang suatu apa," ujar Mizwardi seraya menyebutkan kini para mahasiwa sudah kembali ke aktivitasnya masing-masing.

Menurutnya, Pemda Pelalawan tak usah khawatir dengan kondisi para mahasiswa di Pelalawan, karena semuanya dalam kondisi sehat dan tak ada korban jiwa satu pun. Hanya saja, mereka menginginkan agar Pemda secepatnya merehab Wisma Maharaja Indra itu karena kondisi bangunannya retak akibat gempa.

"Ya, di lantai 1 dan 2, kamar-kamar mahasiswa retak akibat gempa, juga kontur tanah bangunan di Wisma agak miring. Kita khawatir kondisi ini makin tambah parah, mengingat daerah ini sering dilanda gempa," katanya. (ton)



Editor    : Ai
 


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar