Terkait Pernyataan Mantan Bupati Azmun, Ini Tanggapan Tokoh Masyarakat Ini

Salah seorang Tokoh Masyarakat Kabupaten Pelalawan Daslir Maskar.

PELALAWAN, RIAUBERNAS.COM - Tokoh masyarakat Pelalawan, Daslir Maskar, kecewa dengan pernyataan mantan Bupati Pelalawan, Azmun Ja'far, yang menyebutkan angkat kaki jika para pejabat dari tingkat desa sampai Kepala OPD, tak patuhi Bupati Zukri dan Wabup Nasar. Menurutnya, statement itu sungguh tak elok diucapkan oleh mantan Bupati Pelalawan sekaligus tokoh masyarakat. 

"Statement itu dapat memperkeruh suasana daerah ini yang sudah kondusif. Jangan salah, Kabupaten Pelalawan ini didirikan bukan hanya oleh suku Melayu saja tapi semua suku ikut mendirikan kabupaten ini dan memiliki kontribusi. Saya saksi hidupnya," tandas tokoh masyarakat Pelalawan, Daslir Maskar, pada media ini, Senin malam (17/5/2021).

Dia mengakui sangat tak sependapat dengan kalimat "angkat kaki" yang disampaikan Azmun di salah satu media online. Menurutnya, yang bekerja itu anak-anak Pelalawan alias putra-putra Riau Kabupaten Pelalawan, dan mereka juga punya rumah tangga di sini. 

"Kalau mereka ada salah atau, ya semestinya kita yang tua ikut membimbing, bukannya malah mengeluarkan statement yang malah bikin ricuh. Bagi saya, kata "angkat kaki" itu terlalu kasar, tak pantas diucapkan oleh mantan pejabat yang pernah memiliki kontribusi yang besar bagi daerah ini. Bijak-bijaklah dalam membuat statement," ujarnya. 

Lanjutnya, dia berharap untuk sementara ini janganlah dulu diganggu masa kepemimpinan Zukri-Nasar yang baru saja dilantik 26 April lalu itu. Karena mungkin pasangan Zukri dan Nasar ini memiliki gagasan lain untuk membenahi Kabupaten Pelalawan ini. 

"Jujur saja, saya mengkhawatirkan statement-statement seperti ini Yang dapat mengakibatkan adu domba satu sama lain. Jelas kita tak ingin terjadi salah paham satu sama lain hanya dikarenakan statement-statement yang bikin ricuh suasana dan kondisi yang sudah kondusif, seperti saat ini," tegas Daslir Maskar yang juga menjabat sebagai Panglimo Penggawa Adat di LAM Riau ini.

Dalam masa kepemimpinan Zukri-Nasar ini, lanjutnya, lebih baik tokoh-tokoh di Pelalawan diam saja dulu. Namun lain halnya bila diminta oleh Bupati, barulah para tokoh masyarakat bisa memberi masukan. Dia juga menyinggung sikap mantan Bupati Pelalawan itu saat pemaparan RPJMD yang digelar Pemkab beberapa waktu lalu di Bappeda. 

"Kita selaku tokoh masyarakat diundang untuk mendengarkan pemaparan dari Pemkab Pelalawan soal RPJMD di masa kepemimpinan Zukri-Nasar, dan kita diharapkan bisa memberi masukan bukannya mengkritik atau bahkan menghujat yang tak juntrung arahnya sehingga keluar dari substansinya," katanya. 

Dikatakannya, apalagi mantan Bupati Pelalawan itu pada Pilkada lalu bukan bagian dari tim Zukri-Nasar. Dikhawatirkan statement-statementnya yang selama ini dibuat akan menjadi adu domba, yang bukan mustahil akan menggeruskan kepemimpinan Zukri-Nasar, yang cuma 3,5 tahun itu. 

"Saya pikir, jangan lah dinding yang kotor dibersihkan dengan kawat, bakalan rusak dinding tuh. Bersihkan lah dinding itu dengan alat yang tepat," ujarnya. 

Dikatakannya, dirinya berharap ke depan jangan lah ada statement yang memancing-mancing para pejabat dan masyarakat Pelalawan. Dikhawatirkan statement itu akan menimbulkan salah persepsi, yang bisa mengadu domba satu sama lain. 

"Buatlah statement yang sejuk dan mengayomi, bukannya malah memancing dan menimbulkan persoalan baru. Tokoh-tokoh masyarakat daerah Pelalawan sudah selayaknya membantu kepemimpinan Zukri-Nasar dengan narasi-narasi yang membangun, bukan malah membuat statement yang menyesatkan," tukasnya. (ndy)


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar