Sudah Hampir 2 Bulan Bencana Kabut Asap Masih Melanda, Dewan Siak Kutuk Pelaku Pembakar Lahan

Anggota DPRD Kabupaten Siak H. Ridha Alwis Efendi, Amd.

SIAK, RIAUBERNAS.COM - Sudah hampir memasuki 2 bulan, bencana kabut asap masih melanda Kabupaten Siak Provinsi Riau. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Siak mengutuk keras bagi pelaku pembakar lahan di Kabupaten Siak Provinsi Riau, yang menyebabkan Kota Istana Provinsi Riau diselimuti asap dan banyak memakan korban berupa penyakit ISPA sampai saat ini.

Hal itu disampaikan H. Ridha Alwis Efendi, Amd, saat mengikuti sholat Istisqo (Sholat minta hujan) di halaman Masjid Nurul Islam KPR 1 Perawang, Kecamatan Tualang Kabupaten Siak. Minggu (22/9/2019).

Sebelum sholat Istisqa di Masjid Nurul Islam KPR 1 dilaksanakan, pemerintah dan anggota DPRD Dapil Tualang dan Masyarakat juga melaksanakan sholat Istisqa di SDS - IT AITI Perawang, tepatnya hari Kamis tanggal 19 September 2019 kemarin.

"Kita sebagai hamba yang dhoif yang masih banyak kesalahan dan dosa, harus segera menyadari dan introspeksi diri. Kita harus bertaubat sebenar-benar taubat, walaupun sampai detik ini Allah belum mengabulkan do'a kita yaitu hujan, kita kaum muslim jangan putus asa, mari kita laksanakan lagi sholat istisqa dan terus bermunajat kepada Allah sampai do'a kita dikabulkan," pinta Politisi PAN itu.

Ridha Alwis juga mengutuk dengan tegas pelaku pembakar hutan dan hutan, buat pelaku pembakar hutan dan lahan yang disengaja kita serahkan kepada hukum.

"Sebagai warga negara, kita do'akan aparat hukum dapat menegakkan hukum secara tegas dan tidak tebang pilih. Kalau hukum sudah tegak dan pelaku pembakar hutan dan lahan diberi hukuman yang berat, sehingga ada efek jera bagi pelaku pembakaran hutan dan lahan," tegas dia.

Sholat minta hujan tersebut berlangsung di halaman Masjid Nurul Islam KPR 1 Perawang, yang di Pimpin oleh imam masjid Nurul Islam, dan khatib Ustadz Ikhwan, juga dihadiri oleh orang nomor satu di Kabupaten Siak, yaitu Drs. Alfedri, Msi.

Bupati Siak Drs. Alfedri mengatakan, pelaksanaan sholat ini sudah tiga kali dilaksanakan di Kecamatan Siak.

"Alhamdulillah, pada pelaksanaan shalat pertama dan kedua, Allah menurunkan hujan. Namun pada pelaksanaan shalat yang ketiga hingga kini, hujan belum turun. Kita serahkan semuanya pada Allah Yang Maha Kuasa. Apapun yang menimpa kita ini tentu ada hikmahnya", ujar Alfedri.

Ia menyebutkan, bahwa sejak September ini, di Kabupaten Siak tidak ada titik api atau pusat kebakaran hutan. Dirinya pun menghimbau agar masyarakat tidak membakar lahan.

"Kami mengajak semua komponen masyarakat jangan lakukan pembakaran lahan, karena selain akan menganggu kesehatan akibat asap yang ditimbulkan, juga membutuhkan banyak dana untuk menanggulanginya", pintanya.

Ia katakan, di Siak sudah dua kali dilakukan "water boming" menggunakan helikopter, dan ini tentu membutuhkan dana besar. Juga saat pak presiden datang ke Riau kemarin, lima ton garam disebarkan diudara dan ini tentu juga membutuhkan dana yang besar.

Bupati mengingatkan kepada seluruh jema'ah, jikalau Allah belum menurunkan hujan, bukan berarti do'a kita belum dikabulkan. Teruslah meminta kepadaNya seraya memohon ampun kepadanya. "Semoga Allah SWT mengabulkan permohonan kita untuk menurunkan hujan" kata Alfedri penuh harap. (Parlementaria/van)

 


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar