Mantan Dirut Pertamina Kini Komandoi SKK Migas
JAKARTA, RIAUBERNAS, COM - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) kini memiliki komando baru. Adalah Dwi Sutjipto, mantan Direktur Utama PT Pertamina (Persero), yang kini menjadi Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Pelantikan dilakukan oleh Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignatius Jonan. Dwi Sutjipto sendiri menggantikan Amien Sunaryadi yang pensiun 18 November 2018.
"Menetapkan pemberhentian Amien Sunaryadi sebagai Kepala SKK Migas. Kemudian, mengangkat Dwi Soetjipto sebagai kepala SKK Migas," ujar protokoler Kementerian ESDM, seperti dikutip katadata.co.id, Senin (3/12)..
Keputusan Presiden mulai berlaku pada tanggal ditetapkan yakni 30 November 2018. Keputusan itu ditandatangani Presiden Joko Widodo. Dalam pelantikan itu ada sejumlah nama pejabat yang hadir. Di antaranya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Direktur Utama PLN Sofyan Basir, Direktur Utama Saka Energi Indonesia Tumbur Parlindungan Direktur Utama Antam Arie Prabowo, dan Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu.
Nama Dwi Soetjipto memang sudah disebut-sebut lama menempati posisi tersebut. Hanya, saat itu, ia terganjal umur. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 9 tahun 2013, batas usia pensiun Kepala SKK Migas adalah 60. Sedangkan Dwi Soetjipto adalah kelahiran 10 November 1955. Akan tetapi, pemerintah sudah merevisi Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 2013 itu dengan Peraturan Presiden Nomor 36 tahun 2018. Dalam aturan baru itu, tidak ada lagi batas umur pensiun untuk Kepala SKK Migas.
Dwi Soetjipto pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero). Masa jabatan Dwi di Pertamina mulai 28 November 2014 hingga 3 Februari 2017. Selama menjabat Direktur Utama, ada beberapa pekerjaan yang dilakukan. Salah satunya adalah membekukan PT Pertamina Energy Trading (Petral).
Selain itu, Dwi juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Semen Gresik sejak tahun 2005. Namun, pada awal tahun 2013, Semen Gresik bertransformasi menjadi PT Semen Indonesia.
Dari latar belakang pendidikan, Dwi mendapatkan gelar insinyur dari jurusan Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Lalu, melanjutkan Magister Manajemen di Universitas Andalas Padang. Kemudian, tahun 2009 meraih gelar Doktor Ilmu Manajemen Kekhususan Manajemen Stratejik dari Universitas Indonesia. Kini terpilih sebagai Ketua Ikatan Alumni Institute Teknolgoi Sepuluh Nopember. (*)
Tulis Komentar