Upaya Satpolair Polres Pelalawan Dalam Mencegah Gerakan Radikalisme

PELALAWAN, RIAUBERNAS.COM - Satpolair Polres Pelalawan yang dikomandani IPTU Y.P.Aritonang, bersama tim menggelar Quick Wins Program 1, Penertiban dan Penegakan Hukum (Tibgakkum), organisasi radikal dan anti pancasila, yang berlangsung di aula Kantor Desa Sering Kecamatan Pelalawan, Selasa ( 24/7/201) Pagi.

Tampak hadir dalam acara tersebut, Perangkat Desa, tokoh Agama, tokoh Masyarakat, tokoh pemuda,  serta diikuti oleh 130 orang masyarakat Desa Sering.

Kades Desa Sering, H.M. Yunus dalam sambutannya menyampaikan, bahwa tidak ada yang bisa menyelamatkan eksistensi ideologi bangsa selain warga negaranya sendiri.

“Kegiatan seperti ini telah beberapa kali dilaksanakan oleh Satpolair Polres Pelalawan, oleh karena itu, pemerintah Desa Sering sangat berterimakasih kepada Polair Polres Pelalawan, yang dalam beberapa tahun terakhir, turut serta membangun kesadaran masyarakat, khususnya di wilayah Kabupaten Pelalawan untuk selalu waspada terhadap perkembangan gerakan radikal”, ucapnya.

Yunus juga mengucapkan terimakasih, atas bantuan yang diberikan oleh Sat Polair Pelalawan kepada masyarakat desa Sering. Kepada masyarakat, Yunus berharap, agar bisa menjadi masyarakat yang maju dan tidak gampang terpengaruh paham-paham radikal.

“Kita himbau kepada seluruh masyarakat, untuk secara aktif mengikuti kegiatan-kegiatan pelatihan dan sosialisasi yang dilaksanakan oleh pemerintah. Salah satunya melalui Polair ini”, ungkapnya.

Kasat Polair dalam sambutannya menegaskan, Pancasila dan NKRI adalah harga mati. Pancasila merupakan ideologi pemersatu paling sesuai bagi bangsa Indonesia yang majemuk. Kemajemukan bangsa Indonesia harus dijaga, oleh karena itu, semua pihak harus mencegah berkembangnya gerakan yang memaksa untuk mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi lain.

“Masyarakat harus selalu mewaspadai muncul dan tumbuhnya gerakan radikal di lingkungannya. Kepada masyarakat juga agar selalu menjadi garda terdepan pencegahan tumbuhnya gerakan radikal, dengan cara melaporkan sekecil apapun kegiatan yang dianggap janggal, tidak biasa, dan mencurigakan dilingkungannya masing-masing”, ujar IPTU Y.P.Aritonang.

Sementara, Ustadz Amirul Mukminin, yang memberikan ceramah keagamaan menyampaikan pesan, bahwa paham radikal jelas-jelas bertentangan dengan ideologi Pancasila. Secara agama, paham radikal menunjukkan kedangkalan pemahaman seseorang terhadap agama. Kedangkalan pemahaman tersebut sangat berbahaya bagi agama itu sendiri, karena apa yang dilakukan cenderung merugikan pihak lain, sehingga berpotensi merusak nama baik agama.

“Pancasila merupakan ideologi yang cocok di Indonesia, karena merepresentasikan bangsa Indonesia yang majemuk. Karena sifatnya yang merepresentasikan Indonesia yang majemuk, Pancasila merupakan pemersatu bangsa. Cinta Pancasila berarti mencintai tanah air, dan mencintai tanah air adalah sebagian dari Iman”, ujarnya.

Diakhir acara, dilakukan penyerahan sarana kontak dari Satpolair Polres Pelalawan kepada masyarakat berupa Bendera merah putih, Teks pancasila, Lifebouy dan sembako. Selain itu juga dilakukan penandatanganan dan pembacaan nota kesepakatan bersama, penolakan terhadap segala bentuk gerakan radikal, anti toleransi, dan anti Pancasila. (***)







 


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar