A2-PKH Resmi Terbentuk di Pelalawan, Sorot 20 Persen Kewajiban Perusahaan

PELALAWAN (Riaubernas) — Dalam suasana penuh semangat Sumpah Pemuda ke-97, di sebuah kedai kopi Yung Bengkalis di Kecamatan Pangkalan Kerinci, Selasa (28/10/2025), sekelompok pegiat lingkungan bersepakat membentuk wadah perjuangan baru: Aliansi Aktivis Peduli Kawasan Hutan atau disingkat A2-PKH Kabupaten Pelalawan.

Pertemuan tersebut turut dihadiri oleh Dr. Elviriadi, S.Pi, M.Si, tokoh lingkungan hidup asal Riau yang dikenal lantang menentang perusakan hutan dan pencemaran alam. Dalam petuahnya, Dewan Pakar A2-PKH di Kabupaten Pelalawan berpesan agar para pengurus meneguhkan niat dan tekad untuk memperjuangkan hak masyarakat adat, serta menjaga marwah negeri dari tangan-tangan yang serakah terhadap alam.

“Jangan gentar melawan ketidakadilan. Hutan adalah ibu yang memberi hidup. Siapa yang merusaknya, sesungguhnya ia sedang mencederai masa depan anak cucu,” ujar Dr. Elviriadi dengan nada bergetar namun penuh keyakinan.

Dalam kesempatan itu, Dosen lingkungan di UIN Suska Riau ini menyerahkan kepercayaan kepada Dedi Chandra sebagai Ketua Umum A2-PKH Pelalawan, dibantu oleh Muhammad Said selaku Sekretaris, dan Apon Hadiwijaya sebagai Bendahara. Sementara bidang-bidang strategis diisi oleh Rawin, SH (Advokasi), Fajar Nugraha (Investigasi), dan Nofri Hendra (Media dan Dokumentasi).

Dedi, yang dikenal sebagai aktivis muda yang kritis terhadap isu kehutanan, menyampaikan bahwa lahirnya A2-PKH bukan sekadar formalitas organisasi, melainkan panggilan jiwa dari nurani yang terusik oleh kondisi lingkungan yang semakin tergerus.

“Kami melihat banyak lahan di kawasan hutan yang status hukumnya tidak jelas. Ada yang berubah fungsi menjadi perkebunan sawit tanpa dasar yang sah. Itu semua akan kami soroti dan telusuri,” ucap Dedi dengan tegas di hadapan rekan-rekannya.

Lebih jauh, ia menambahkan bahwa A2-PKH akan memulai langkahnya dengan pembenahan administrasi organisasi serta merancang agenda advokasi dan investigasi. “Kami ingin hadir bukan sekadar bicara, tapi bekerja nyata untuk lingkungan dan masyarakat,” imbuhnya.

Menurut Dr. Elviriadi, yang juga  dikenal luas sebagai ahli lingkungan hidup, terbentuknya A2-PKH merupakan sinar baru bagi gerakan ekologis di bumi Melayu Riau. Ia menilai semangat para aktivis di Pelalawan dan Rokan Hilir menunjukkan bahwa kesadaran ekologis kini tumbuh subur di tengah masyarakat.

“Selagi ada anak negeri yang masih peduli kepada hutan, maka masih ada harapan untuk bumi ini,” tutur sang doktor dengan pandangan jauh menembus rimbunnya pepohonan yang mulai jarang.

Aliansi Aktivis Peduli Kawasan Hutan (A2-PKH) lahir dari rasa prihatin mendalam atas semakin menyempitnya kawasan hijau akibat ekspansi industri. Mereka bertekad menjadi jembatan suara antara rakyat kecil dengan kebijakan besar yang kerap abai terhadap kelestarian lingkungan.

"Perjuangan kita ini, insya Allah kita dapat dukungan dari pusat yang punya pemahaman yang sama dengan kita terkait hak atas kawasan hutan dan lingkungan,"pungkasnya

Dalam waktu dekat, Kepengurusan A2PKH Kabupaten Pelalawan akan diresmikan, dan dihadiri oleh perwakilan KLHK, Pejabat Pemprov Riau dan Pemkab Pelalawan.

"Yang namanya perjuangan untuk masyarakat banyak kita tidak main main, kita serius,tunggu saja main kita nanti,"pungkasnya***


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar