Pangkalan Jual Gas 3 Kg Di Atas HET, Diperindag Mengaminkan

Int.

PELALAWAN, RIAUBERNAS.COM - Dinas Koperasi dan UKM, Perindustrian, Perdagangan (Disperindagkop) Pelalawan sejauh ini hanya menunggu laporan saja dari masyarakat terkait kelangkaan gas atau harga gas elpiji yang tak sesuai dengan HET. Jika ada pangkalan yang menjual harga tabung gas elpiji 3 kg masih kisaran Rp 20 ribu meski tak sesuai HET, pihaknya masih memaklumi hal itu.

"Ya, kita akan menutupnya jika ada pangkalan yang menjual harga tabung gas elpiji 3 kg tidak sesuai dengan harga yang ditetapkan. Tapi kalau ada pangkalan yang masih menjual Rp 20 ribu meski itu di atas HET, kita masih memakluminya," terang Kadisperindag Pelalawan, Drs Zuerman Das, melalui Kasie Pengembangan Perdagangan dan Promosi Disperindag, Kastan, pada media ini, kemarin.

Kastan menjelaskan bahwa untuk HET tabung elpiji 3 Kg, pihaknya menetapkan Rp 18 ribu satu tabung. Namun jika ada pangkalan yang menjual satu tabung sampai kisaran 19-20 ribu, pihaknya masih memaklumi hal itu. Karena sisanya mungkin untuk upah bongkar bagi para buruh.

Salah satu pangkalan yang terletak di Jalan Pemda saat ditanya soal harga jual gas yang di atas HET, pihak pangkalan mengatakan kondisi biaya hidup yang tinggi menjadi alasan untuk menaikkan harga gas di atas HET.

Ditanya soal kelangkaan gas elpiji 30 kg yang terjadi saat ini, Kastan menjelaskan untuk hal tersebut ada tiga faktor yang mempengaruhinya. Diantaranya supply gas dari Dumai ke Pelalawan terhambat karena jalan.

"Kemudian terhambatnya kapal ke Dumai serta adanya pertambahan penduduk tapi kuota tidak bertambah," ujarnya.

Saat ini saja, sambungnya, kuota tabung gas elpiji 30 Kg untuk Kabupaten Pelalawan sebanyak 2.200.000 sekian yang disebar ke 138 pangkalan yang ada di daerah ini. Karena itu, dalam rapat yang digelar bersama pangkalan gas yang ada di pangkalankerinci, pihaknya mewanti-wanti agar pangkalan tidak menjual harga gas dari HET yang ditetapkan.

"Yang jelas, kalau pangkalan jual 19-20 ribu, itu masih dimaklumi. Tapi lebih dari itu, kami akan menindak tegas dengan menutupnya," tandasnya.      

Dikatakannya, dalam waktu dekat pihaknya akan mengelar Operasi Pasar (OP) sekaligus juga rencana adanya penambahan pangkalan. Namun untuk penambahan pangkalan itu sendiri, Disperindag belum tahu jumlahnya secara pasti.  

"Kita memang ada rencana untuk menambah pangkalan, tapi belum tahu jumlah pastinya," tukasnya. (tim)



Editor    : Andy  Indrayanto

 


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar