Gerobak Kuliner Bantuan Kemenrindag RI Tak Tepat Sasaran

Gerobak pemberian Kemenrindag RI hanya didiamkan saja oleh pemiliknya, bahkan ada yang disimpan di belakang warung dagangannya. Diduga pemberian bantuan gerobak ini banyak yang kurang tepat sasaran.

PELALAWAN, RIAUBERNAS.COM - Pasca pembagian gerobak dari Kementerian Perdagangan Industri yang ditaja oleh Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Pelalawan pada 45 pelaku usaha di daerah ini beberapa waktu lalu, banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Keluhan ini terlontar karena adanya penerima gerobak yang dinilai kurang tepat sasaran.

"Bayangkan saja, Bang, masak ada yang sudah punya usaha dan punya ruko, malah dapat gerobak. Kemudian ada juga pedagang rokok dan barang harian dapat juga gerobak, sementara kami yang sehari-hari jelas jualan minuman, malah tak dapat," keluh salah seorang masyarakat Pangkalankerinci yang enggan disebutkan namanya pada media ini, Selasa

(17/1/2016).

Narasumber yang kesehariannya berjualan minuman ringan di Jalan Pemda itu menjelaskan bahkan yang lebih aneh lagi ada salah seorang honorer di dinas tersebut malah ikut juga mendapatkan gerobak yang sebenarnya diperuntukkan bagi para pelaku usaha kecil. Karena itu, dirinya mempertanyakan soal kriteria para pelaku usaha yang menerima gerobak dari Kementerian itu.

"Soalnya saya lihat, orang yang baru menerima gerobak itu malah menyimpan saja gerobaknya di

belakang warungnya. Inikan jadi sia-sia mubazir. Jadi saya menduga para penerima bantuan gerobak dari Kementerian ini adalah orang-orang yang dekat saja dengan Kadis-nya atau orang-orang dalam dinas tersebut. Karena yang menerima gerobaknya banyak yang tak tepat sasaran," katanya sambil menyebutkan pemilik usaha kue Viena Cafe juga mendapatkan gerobak itu.

Menanggapi hal ini, Kadisperindag Drs Zuerman Das melalui staffnya, Dedi, membantah jika penerima bantuan gerobak dari Kementerian Perindustrian itu tak tepat sasaran. Menurutnya, pihaknya sudah mensurvei para penerima itu bahkan sudah dibuatkan berita acaranya saat menerima gerobak yang diberikan langsung oleh Bupati Pelalawan.

"Gerobak ini harusnya diberikan tahun lalu tapi baru kita bagikan tahun ini, karena rasionalisasi itu," kata Dedi.

Dedi menegaskan bahwa pihaknya menerima tugas dari Kementerian untuk memantau penerima gerobak ini. Pemantauan ini bertujuan apakah penerima gerobak ini sudah menjalankan usahanya atau belum. Jika dalam satu bulan gerobak yang diberikan ini tak dipergunakan, maka pihaknya akan memindahtangankan ke orang lain.

"Kita pantau kok, Pak, jangan sampai salah sasaran. Apalagi pada saat menerima kemarin, para pelaku usaha kita buat berita acaranya. Jadi bantuan ini tidak main-main. Kalau mereka tak menjalankan selama satu bulan, kita akan menindak tegas dengan memindahtangankan ke pelaku usaha yang benar-benar membutuhkan," tegasnya.

Namun saat disinggung soal honorer di kantor tersebut yang juga ikut menerima gerobak serta pemilik Viena Cafe yang bisa mendapat gerobak yang notabene untuk pelaku usaha yang kurang mampu, Dedi tak bisa secara gamblang menjelaskan hal ini.

"Kalau Viena Cafe ya kita kasih penghargaan karena mereka selama ini sudah mengharumkan nama daerah ini, tapi kalau untuk anak honor itu ya saya tidak tahu persis, Pak," ujarnya.

Lebih jauh Dedi membeberkan bahwa bantuan gerobak dari Kementerian Perindustrian Perdagangan ini diberikan pada para pelaku usaha kecil yang bergerak di bidang pangan. Seperti para pelaku usaha minuman-minuman ringan, lontong, sate, tukang martabak dan lain-lain.

"Kita sudah pantau, baru ada 15 gerobak yang sudah dijalankan dari 45 gerobak yang kita berikan bantuan kemarin," tukasnya seraya mengatakan bahwa akan ada bantuan lain dari Kementerian jika bantuan gerobak ini dinilai berhasil. (tim)



Editor    : Andy  Indrayanto
 


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar