EMP Bentu-Korinci Baru Limited Ikut Bantu Program Stunting di Tiga Daerah

Perwakilan EMP Bentu-Korinci Baru Limited menyerahkan bantuan untuk penanggulangan stunting dan gizi buruk di Puskesmas Pangkalan Kerinci, Selasa, 30 Januari 2024. Bantuan dalam bentuk Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) tersebut merupakan bagian dar

PELALAWAN, RIAUBERNAS.COM - EMP Bentu-Korinci Baru Limited melaksanakan Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk menanggulangi stunting atau anak yang kekurangan gizi di sejumlah wilayah operasional perusahaan. EMP Bentu – Korinci Baru Limited bekerja sama dengan tiga puskesmas di tiga daerah yakni Puskesmas Rejosari di Pekanbaru serta Puskesmas Pangkalan Kerinci dan Puskesmas Langgam di Kabupaten Pelalawan.

Kegiatan tersebut dilaksanakan secara bertahap sejak awal tahun ini. Bantuan PMT tersebut diterima oleh masing-masing kepala puskesmas yakni Kepala Puskesmas Rejosari Tenayan Raya dr Mira Susmita, Kepala Puskesmas Pangkalan Kerinci dr Kristina dan Kepala Puskesmas Langgam dr Reni Asriyanti.

Program PMT tersebut merupakan kegiatan rutin perusahaan yang merupakan bagian dari Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) atau CSR Perusahaan. Bantuan PMT sendiri berupa paket berupa susu bubuk, suplemen kesehatan, obat cacing, kacang hijau, beras, sayur dan daging.

Area Manager EMP Bentu-Korinci Baru Ltd, Yoyok S Purwanto didampingi CSR Officer Ismulyadi mengatakan, program PMT tersebut bertujuan untuk menunjang program pemerintah dan perusahaan di bidang kesehatan dengan harapan tidak adanya kasus stunting atau balita yang kekurangan gizi di daerah operasional perusahaan.

“Atas nama pemerintah daerah kami mengucapkan terima kasih kepada EMP karena turut peduli kepada anak-anak yang kekurangan gizi. Semoga program ini bisa terus berlanjut ke depannya,” kata Kepala Puskesmas Pangkalan Kerinci, dr Kristina, kepada awak media, Selasa, 30 Januari 2024.

Sebagaimana diketahui, stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Stunting ditandai dengan panjang atau tinggi badannya di bawah standar.

Penyebab utama stunting di antaranya asupan gizi dan nutrisi yang kurang mencukupi yang dimulai dari dalam kandungan sampai usia dua tahun serta pola asuh yang salah akibat kurangnya pengetahuan dan edukasi bagi ibu hamil dan ibu menyusui.

Selain itu, stunting juga disebabkan karena buruknya sanitasi lingkungan tempat tinggal seperti kurangnya sarana air bersih dan tidak tersedianya sarana MCK yang memadai serta keterbatasan akses fasilitas kesehatan yang dibutuhkan bagi ibu hami, ibu menyusui dan balita. (Sam)


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar