Langgam Sukses Helat Festival Ranah Tanjung Bunga 2022

Ritual balimau Kasai Potang Mogang di Kelurahan Langgam

PELALAWAN (Riaubernas) - Ribuan orang di Kecamatan Langgam dan sekitarnya memadati Lapangan Balai Ranah Tanjung Bung Keluarahan Langgam Kecamatan Kabupten Pelalawan, Senin (28/3/2022) untuk memeriahkan agenda Balimau Potang Mogang yang menjadi tradisi tahunan jelang masyarakat melaksanakan ibadah puasa Ramadhan.

Ketua Panitia Pelaksana Festival Tanah Tanjung Bunga 2022, Urip Pajarian SE menyebutkan ada tiga sampai empat ribuan orang yang hadir di memeriahkan festival religi masyarakat Langgam tersebut.

"Lebih kurang tiga sampai empat ribu orang yang datang, bukan hanya masyarakat Langgam saja, tapi juga dari kecamatan kecamatan lain di Kabupaten Pelalawan bahwa ada dari Pekanbaru dan lainnya," ungkap Urip

Di acara puncak tersebut, penyiraman air limau untuk mensucikan diri, pertama dilakukan oleh Bupati Pelalawan H Zukri kepada tokoh masyarakat setempat.

Selain balimau Potang Mogang, acara juga di meriahkan dengan berbagai kegiatan pendukung seperti penampilan tari zapin pecah 12, dan kegiatan yang ditunggu tunggu masyarakat piau jalu dan pacu piau basanyak di sungai Kampar Keluarahan Langgam.

"Penutup acara, seluruh masyarakat yang hadir bersalam salaman dan bermaaf maafan, itulah inti dari balimau Kasai Potang Mogang ini," pungkasnya

Panitia Festival Tanah Tanjung Bunga 2022 telah menggelar rangkaian kegiatan sejak tgl 25 Maret dengan  telah dimulai sejak dua hari yang lalu, panitia telah melaksanakan pentas seni budaya. Dilanjutkan dengan tabliq Akbar, ziarah kubur. Dan puncaknya balimau Potang Mogang hari Senin (28/3/2022).

Di dalam ritual balimau Kasai Potang Mogang ada prosesi Togak tonggol yang menjadi ciri khas adat istiadat setempat, dan sudah pula tercatat sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Nasional.

"Festival Ranah Tanjung Bunga 2022 mengusung tema melestarikan budaya menjunjung Marwah, artinya kita laksanakan festival ini sebagai upaya pelestarian budaya masyarakat Langgam sebagai Marwah yang harus selalu dijaga dan sebagai peninggalan tradisi yang turun temurun,"tuturnya

Urip juga mengatakan tujuan dari tradisi mandi balimau kasai potang mogang pertama untuk membersihkan diri menyambut bulan suci Ramadan.

"Selain itu, tradisi ini bertujuan untuk berkumpul dan bersilaturahim bersama masyarakat, teman, keluarga dan sebagainya,"tandasnya (Apon) 


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar