PELALAWAN, RIAUBERNAS.COM - Tingginya curah hujan dalam sepekan terakhir ini membuat di beberapa tempat di kota Pangkalan Kerinci terendam air atau kebanjiran. Bahkan sampai pagi ini di beberapa rumah warga dan jalan menuju pemukiman warga masih digenangi air seperti di jalan Beringin dan jalan Pemda Kelurahan Pangkalan Kerinci Kota. 

Selain tingginya curah hujan, banjir atau tergenangnya air di beberapa tempat tersebut akibat buruknya sistem Drainase yang ada. Ditambah lagi banyaknya Drainase yang tersumbat akibat sampah dan lumpur. 

Menanggapi persoalan tersebut, Lurah Pangkalan Kerinci Kota Theo Pandu Alrasyid saat dikonfirmasi media ini mengatakan, bahwa kendalanya yang ada saat ini, memang ada di beberapa titik yang menjadi pusat banjir ini Drainasenya itu sudah tidak berpungsi. 

"Tidak berpungsinya drainase itu disebabkan adanya penumpukan lumpur, pasir dan sampah. Sebenarnya drainase di Kota Pangkalan Kerinci ini khususnya di Kelurahan Pangkalan Kerinci Kota itu sudah ada alurnya, cuma mungkin perlu normalisasi, jadi parit induk itu juga perlu dibersihkan juga," ucap Pandu, Rabu (27/10/2021). 

Lanjut Pandu, di jalan Pemda itu ada tiga parit induk yang kesemuanya mengalir ke sungai Kerinci. Tetapi memang perlu dibersihkan, karena agak tersumbat dengan lumpur, sampah. "Kita sudah kordinasi dengan RT-RW untuk melakukan gotong royong bersama warga. Walaupun mungkin efektivitasnya cuma 70 persen, namun minimal bisa mengurangi dan memperlancar jalan air," sebut Pandu. 

Pandu menambahkan, bahwa pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas PUPR Kabupaten Pelalawan untuk mencari solusi karena ini juga menyangkut alat dan anggaran. "Karena ada di beberapa titik itu tidak bisa hanya dikerjakan oleh warga. Seperti tadi malam saya lihat, intinya air itu tergenang, saluran air itu ada tapi tersumbat oleh sampah, pasir atau lumpur.  Yang jelas kita akan melakukan gotong royong bersama warga," pungkas Lurah Pangkalan Kerinci Kota Theo Pandu Alrasyid. (Sam) 

 Editor : Samsul