Masuk LTKL, Akademik Fakultas Psikologi Belajar Budaya Melayu ke Siak
SIAK, RIAUBERNAS.COM - Wakil Bupati Siak Husni Merza, menerima kunjungan Visitasi Akademik Fakultas Psikologi UIN SUSKA Riau, UIN Raden Patah Palembang, UIN Imam Bonjol Padang, dan IAIN Batu Sangkar ke Pemerintah Daerah Kabupaten Siak.
Rombongan yang terdiri dari kurang lebih 30 orang, diketuai oleh Dekan Fakultas Psikologi UIN SUSKA Riau Kusnadi. Kunjungan tersebut disambut hangat Wabup Husni di Kediaman Bupati Siak Komplek Perumahan Abdi Praja, Sabtu (2/10/2021).
Wakil Bupati Siak Husni Merza dalam sambutannya menyampaikan, Kabupaten Siak selain menjalankan tugas - tugas pemerintahan yang lazim dilaksanakan Pemerintah Kabupaten/Kota lain, juga merupakan Kabupaten yang berkomitmen untuk pembangunan yang bersahabat dengan lingkungan. Untuk itu Siak masuk ke dalam asosiasi Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL).
"Siak juga tergabung dalam Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI), ini sedang kita gesa dan kita juga buat sesuatu yang bisa kita usulkan ke UNESCO agar Siak ini masuk ke dalam World Heritage. Beberapa yang kami usahakan sekarang adalah karena cagar budaya yang kami miliki, diantaranya ada Istana Siak, Masjid Syahabuddin, Makam Sultan Syarif Kasim dan lain sebagainya," sebut Husni.
Wabup Siak Husni menambahkan, apa yang diusahakan saat ini seakan - akan seperti membangkitkan batang terendam, karena Siak dahulu merupakan daerah yang luar biasa besar kekuasaannya. Bahkan, Siak terkenal karena sultan pertamanya yang merupakan pewaris tahta kerajaan Johor yang ada kaitannya dengan Istana Pagaruyung.
"Nanti Bapak - Ibu akan mempelajari terkait dengan kebudayaan melayu, maka nanti kita akan perlihatkan sejauh mana kita sudah melakukan hal tersebut. Atau pun hal yang nanti ingin di eksplor dari kita, kami persilahkan dan kami juga membuka bagaimana Siak ini semakin banyak diteliti oleh orang," ujar Husni.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua rombongan Kusnadi menjelaskan, bahwa di psikologi memiliki visi yaitu melahirkan psikolog yang terintegrasi dengan keislaman dan kearifan lokal. Produknya yakni psikolog yang islami namun juga memiliki kearifan lokal, bicara kearifan lokal rujukannya adalah melayu Riau, dan melayu Riau adalah jelas arahnya pasti ke Siak.
"Kami disini itu mau membuat satu karya atau produk yang sifatnya adalah kerjasama dari beberapa perguruan tinggi, yang produk itu nantinya menjadi karya bersama bahkan menjadi tingkat nasional. Jadi dokumen-dokumen yang kami peroleh di dokumentasikan, ini menjadi karya yang sifatnya bukan lokalistis sekedar UIN di Riau saja tetapi menyebar," ucapnya.
Pada bulan Oktober ini, lanjut Kusnadi, pihaknya akan melakukan kerjasama dengan Maastricht University di Belanda yang salah satunya juga menampilkan kaitannya psikologi berbasis kearifan lokal. Kusnadi bersama anggota, meminta izin nantinya jika pihaknya menayangkan simbol maupun logo tentang keislaman melayu Siak.
"Alahamdulillah minggu kemarin BEM Fakultas Psikologi telah memenangkan tender untuk Mukernas BEM Psikologi se - Indonesia. Artinya, mulai dari Aceh sampai ke Irian Jaya atau Irian Jaya ke Aceh, kami mohon izin juga jika mungkin nanti akan terpampang logo atau simbol melayu keislaman Siak," pungkasnya. (Infotorial/Van)
Tulis Komentar