Diduga Sungai Lalo Tercemar, Sejumlah Warga LBJ Berhenti Langganan Air PDAM Inhu

INHU, RIAUBERNAS.COM - Rentetan dugaan tercemarnya air Sungai Ati-ati hingga Sungai Lalo di Kecamatan Lubuk Batu Jaya Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), tidak saja dirasakan dampaknya oleh nelayan. Bahkan atas dampak itu, perwakilan warga dari lima desa melakukan aksi damai ke kantor pabrik kelapa sawit (PKS) PT. Sanling Sawit Sejahtera (SSS) pada Selasa (3/8/2021) kemarin.

Ternyata dugaan tercemarnya sungai tersebut juga berdampak kepada pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) didaerah itu. Dimana sejumlah pelanggan PDAM berhenti dengan sendirinya akibat mutu air dinilai tidak layak lagi.

Kepastian pelanggan PDAM berhenti berlangganan itu disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Inhu, Masyrullah, SP yang kebetulan juga tinggal di Kecamatan Lubuk Batu Jaya. "Benar, ada sejumlah warga yang mengaku berhenti berlangganan air yang dikelola PDAM," ujar Masyrullah, SP, Rabu (4/8/2021).

Menurutnya, dari pengakuan warga yang tidak lagi memanfaatkan air yang dikelola PDAM yakni akibat adanya perubahan, dimana perubahan air tersebut mulai dari warna hingga aroma.

Sehingga warga khawatir terjadi dampak buruk terhadap kesehatan. "Ada tiga desa yakni Desa Lubuk Batu Tinggal, Desa Sungai Beras-Beras Hilir, dan Desa Kulim Jaya, dengan jumlah pelanggan PDAM sekitar 651 di Kecamatan Lubuk Batu Jaya," ungkapnya.

Masyrullah berharap, untuk itu, pihak PDAM Tirta Indra menelusuri ulang atas kondisi tersebut. Bahkan bisa saja dimulai dengan mendatangi pelanggan hingga kepada sumber air yang dikelola.

Karena dari informasi yang diterimanya, baru-baru ini pihak PDAM juga melakukan pengeringan embung yang ada di Desa Rimpian Kecamatan Lubuk Batu Jaya. Hal itu dilakukan, karena air embung diduga mulai tercemar. "Pengelola air PDAM di Kecamatan Lubuk Batu Jaya yakni di Desa Lubuk Batu Tinggal," terangnya.

Ditempat terpisah, Direktur PDAM Tirta Indra Rengat, Alfian, ketika dikonfirmasi mengaku belum mendapat informasi adanya pelanggan yang berhenti akibat dugaan air tercemar limbah. "Saya belum dapat informasi, nanti saya telusuri," ujarnya.

Ketika ditanya, dugaan Sungai Ati-ati dan Sungai Lalo tercemar, Alfian menyebutkan tidak ada kaitannya dan PDAM tidak mengambil air dari embung itu. "Kami berada dibagian hulu sungai yang disebut-sebut tercemar itu, jarak antara PKS kurang lebih 4 Kilimeter," tutupnya. (Pt) 


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar