Anggaran Ratusan Juta, BUMDes Desa Bukit Selanjut Inhu Diduga Fiktif

INHU, RIAUBERNAS.COM - Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Bukit Selanjut yang mendapat penyertaan modal ratusan juta bersumber dari Dana Desa (DD) dan Bantuan Keuangan Khusus Provinsi (BKK) diduga dikelola dengan fiktip. Pasalnya dana tersebut dicairkan namun tidak ada pertangung jawabannya.

Desa telah menyertakan modal kepada BUMDes melalui Dana Desa (DD) sebesar 150 juta, sedangkan melalui anggaran BKK 200 juta yang ditransfer melalui rekening Desa ke Rekening BUMDes Harapa Mitra Cemerlang tahun 2019 lalu. Namun hingga saat ini tidak jelas untuk apa anggaran ratusan juta tersebut dan tidak ada pertangung jawabannya.

Ketua BUMDes Harapan Mitra Cemerlang saat dikonfirmasi media ini mengaku bahwa dirinya sudah tidak lagi menjadi ketua BUMDes karena mengundurkan diri dari jabatannya dengan alasan sudah tidak jelas lagi dalam pengurusan BUMDes di Desa Bukit Selanjut. Pasalnya pihak Desa hanya memakai nama saja yang ditunjuk sebagai ketua BUMDes tahun 2019 oleh kepala Desa, Sedangkan anggaran dan pelaksanaan dilakulan langsung oleh kepala Desa Bukit Selanjut, Guspan Ardodi.

"Saya tidak tahu menahu soal BUMDes dan apa saja yang sudah direalisasikan oleh Desa, karena semua di kelola oleh kepala Desa. Dulu saya dijadikan Ketua BUMDes, kepala Desa main tunjuk aja, karena sudah tidak jelas maka saya mengundurkan diri," ungkap Ketua BUMDes Harapan Mitra Cemerlang Desa Bukit Selanjut, Deni warda, Sabtu 24 April 2021.

Saat disingung terkait anggaran yang dikucurkan ke rekening BUMDes sebesar 200 juta dari Sumber BKK dan 150 juta dari DD serta bagaimana pertangung jawabannya, Deni tetap mengatakan tidak mengetahui.

"Intinya kemarin semuanya diurus oleh kepala Desa dan saya tidak tahu. Kalau lebih jelas konfirmasi kepada pihak Desa, masalah SPJ Desa yang buat, saya tidak bekerja dan mengelola, kenapa saya yang buat SPJ. Dulu yang jelas ada Brilink, itu pun hanya sekedar tahu, kata kades Kita bikin Brilink itu aja, kalau fisiknya alahuawalam lah. Duit cair, kades semua yang ambil. Kalau mau lebih jelas lagi, tanya ke bendahara saja," jelas Deni.

Sementara itu, Bendahara BUMdes Desa Bukit Selanjut, Linda, ketika dikonfirmasi terkait hal itu mengungkapkan hal yang sama, kalau uang BUMDes di pegang oleh Kepala Desa Guspan Ardodi, kemana uangnya tidak tahu dan pertangung jawabannya pun tidak tahu.

"Duit di pegang kepala Desa, ibaratnya saat pencairan uang langsung diambil kepala Desa dan uangnya untuk apa tidak tahu, sampai hari ini SPJ tidak ada," ungkap Linda.

Untuk melengkapi Data, awak media berusaha melakukan konfirmasi ke pihak pendamping BUMDes Kecamatan Kelayang, Muspidin Badri, SE,  dan juga mengatakan hal yang sama seperti apa yang dikatakan Ketua BUMdes Harapan Mitra Cemerlang dan Bendahara, anggaran tahun 2019 yang dikucurkan ke rekening BUMDes tidak mengetahui untuk apa. Dana 2019 belum terealisasi, sedangkan di Rekening BUMDes sudah melakukan pencairan, untuk tanggal kapan pencairan kurang tahu pasti tapi dicatatan ada.

"Anggaran bersumber dari BKK 200 juta dan DD 150 juta, jumlahnya 350 juta. Kalau fisik tidak ada boleh dikatakan fiktip, saya selaku pendamping BUMDes Kecamatan sudah melakukan konfirmasi kepada ketua BUMDes semua tidak ada," jelas Pendamping BUMDes Kecamatan Kelayang, Inhu Muspidin Badri, SE.

Bahkan untuk memastikan, Pihak pendamping juga turun kelapangan untuk melakukan investigasi dan melihat realisasinya, namun tidak ada juga bentuk fisiknya. Padahal mereka sudah melakukan pencairan dua kali di tahun 2019.

"Kita sudah turun kelapangan namun tidak kunjung ada ralisasinya, jika kepala desa beralasan uang itu untuk menganti rugi lahan yang katanya untuk pembangunan embung, itu pun tidak boleh, karena tidak ada juknisnya. Lebih jelas tanya juga sama pendamping Desanya pak, disitu ada juga sumber dari DD nya," tutup Muspidin Badri.

Arief Fadila, selaku pendamping Desa menambahkan, untuk SPJ hanya sebatas Trasfer aja, kalau SPJ Pertangung jawaban itu ada sama pengurus BUMDes. 

"Dana 150 juta bersumber dari Dana Desa (DD) tahun 2019 di kucurkan ke BUMDes dan SPJ sudah teralisasi, tapi sebatas penyaluran saja, tapi kalau SPJ pelaksanaan itu domainnya BUMDes," ucap Arief Fadila.

Sementara, Kepala Desa Bukit Selanjut, Guspan Ardodi menjelaskan, untuk BUMDes Harapan Mitra Cemerlang dana ditransfer dari Rekening Desa ke rekening BUMDes dan mereka mempunyai beberapa agenda semua sesuai dengan hasil musyawarah sampai saat ini masih sesuai.

Saat dilontari pertanyaan, untuk apa saja Anggaran BUMDes tersebut, Kepala Desa Guspan Ardodi menjawab dirinya selaku kepala Desa hanya sebatas pengawasan. "Kami selaku kepala Desa hanya sebatas pengawasan saja, semua dikelola oleh BUBDes," jelas Guspan Ardodi.

Saat disingung kucuran anggran BKK 200 juta, kepala Desa mengatakan untuk Brilink dan membayar ganti rugi lahan embung. "Yang 200 juta itu untuk Brilink sebesar 120 juta dan 80 juta ganti rugi lahan kepada bapak Nur Muhammad dan bapak suyatno," tutup Kepala Desa. (Pt) 


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar