SIAK, RIAUBERNAS.COM - Penanggung Jawab dari PT. Multi Mas Chemindo (MMC), Unggal Gultom, mengakui sudah menyelesaikan persoalan dengan pihak bongkar muat Pimpinan unit kerja Federasi serikat pekerja transportasi Indonesia (PUK FSPTI) Perawang Kecamatan Tualang, terhadap persoalan Hak Pasangon dan perihal pemutusan hubungan kerjasama (PKB) oleh pihak PT MMC secara sepihak.

"Sudah selesai tu, karena kemarin tidak seperti itu perdebatannya, kemarin sudah dibilang Pemda aja, tenaga honornya sudah sampai 10 tahun, tidak diangkat juga jadi pegawai negeri, sudah Pemda sendiri, di Disnaker ini sendiri, inikan kemajemukan tergantung situasi dan kondisi, intinya saling menerima, tidak ada yang inikan," jelas Unggal Gultom menjawab pertanyaan awak media, Jum'at (20/3/2020).

Unggal Gultom menambahkan, bahwa persoalan ini tidak disini saja, di kantor kementerian aja masih ada yang honor, kenapa gak diangkat, kenapa gak seperti ini, "Kan ada aturan kepmen kepmen juga yang mengaturkan, kalau kita berdasar dengan satu undang-undang tidak melihat perubahan-perubahan yang lain, itu repot jadinya,"tambahnya.

Disinggung kenapa persoalan itu sudah selesai, namun PUK FSPTI membuat pengaduan kembali ke Disnaker Siak, Unggal menjawab," Itulah bro,itukan cerita kemarin, namanya dua hari tiga hari perubahan tetap ada, karenakan sudah diantisipasi ditingkat Provinsi. Sekarang Kita sudah ajak rapat, sudah berbicara sesuatu, dan sudah ada titik terang kok," ujarnya.

Disinggung aturan pemutus hubungan kerjasama antara pihak PUK FSPTI Perawang dengan PT. MMC Jalan Pertiwi Kampung Pinang Sebatang Timur, Unggal Gultom mengaku tergantung niat penerapannya, tergantung aturan mana yang dibuka, tergantung sisi mana. 

"Awal pekerjaan ini tentu ada kesepakatan kedua belah pihak, sekarang terakhir ini ada sisi-sisi yang dibuka tidak tercantum di kesepakatan awal. Maklumlah bro, orang kalau sudah cerai ini ada aja kesalahan kita ditengok orang, ada aja kekurangan kita dilihat," tandasnya. (Van)

 Editor : Samsul