PEKANBARU (Riaubernas) -  Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, mencopot Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Ipda Hindro Renhard Panjaitan 

Musabab dicopot nya Perwira Palang satu ini dari jabatan Kapolsek karena dinilai lalai menangani kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah tugasnya.

"Dilakukan untuk menjamin performa organisasi di semua lini dan menjamin kesiapsiagaan," ujar Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, membenarkan kabar pencopotan itu, Selasa (21/1/2020).

Senada dengan sang Jendral,  Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto, juga turut membenarkan ihwal pencopotan itu disebutkannya tindakan tegas dilakukan pimpinan karena Kapolsek Teluk Meranti lalai. "Lalai dalam menangani Karhutla di wilayahnya," kata Sunarto.

Dalam penanganan karhutla, Polda Riau serius dan tidak main main dalam upaya penanganan karhutla, Tidak hanya melakukan pemadaman lahan, Polda Riau juga menindak orang-orang yang terlibat. Pada awal 2020 ini saja, sudah 12 orang tersangka Karhutla di Riau ditahan.

Hingga Senin (20/1/2020), sudah 12 orang tersangka dari 10 kasus karhutla yang ditangani kepolisian. Para tersangka diproses di Polresta dan Polres di Riau dengan total luas lahan terbakar 80.567 hektare.

Tiga kasus ditangani oleh polres Bengkalis dengan 3 orang tersangka. Lahan yang terbakar mencapai 70,03 hektare.

Jajaran Polres Inhu menangani 1 kasus dengan 3 tersangka. Dengan luas lahan yang terbakar 3,5 hektare.

Dan Polres Siak menangani 1 kasus dengan 1 tersangka. Luas lahan yang terbakar 1 hektare. Polres Dumai menangani 2 perkara dengan 2 tersangka. Luasan lahan yang terbakar 5 hektare.

Pun dengan Polres Kepulauan Meranti menangani 1 kasus dengan 1 tersangka. Luasan lahan yang terbakar 0,0225 hektare. Dan terakhir 2 kasus dengan 2 tersangka ditangani oleh Polresta Pekanbaru. Ksusu ini terjadi di lahan yang dibakar seluas 1,015 hektar.

Editor : Apon Hadiwijay
Sumber : Media Center Riau