Meski Gardu Induk Ada di Maredan Barat Tualang, SMAN 6 Tualang Sudah 2 Tahun Belum Dialiri Listrik
SIAK, RIAUBERNAS.COM - Meski Gardu Induk (GI) selaku distribusi listrik terletak di Kampung Maredan Barat Kecamatan Tualang, ternyata tidak mendatangkan manfaat buat masyarakat sekitar maupun fasilitas umum, seperti yang dirasakan Sekolah Menengah Atas (SMA) 6 Tualang Kecamatan Tualang.
Sekolah yang sangat dekat dengan Gardu Induk itu memiliki murid hampir 250 orang, namun sampai saat ini SMA 6 Tualang belum juga merasakan manfaat listik dari keberadaan Gardu Induk yang letaknya tidak jauh dari lokasi sekolah tersebut.
Padahal, dilokasi yang tidak jauh dari Sekolah SMA 6 Tualang, pihak PLN baru saja menyelesaikan transmisi 150 KV dan 275 KV, serta saat ini sedang pengerjaan 500 KV.
"Iya bang, kita (SMA 6 Tualang, red) sampai saat ini belum juga merasakan listrik, padahal kita sudah mengajukan ke pihak PLN sejak 2 tahun lalu," ungkap Kepala Sekolah SMA 6 Kecamatan Tualang, Suratmi, kepada Riau Bernas melalui selulernya, Jum'at (10/1/2020).
Perihal tiang PLN itu jaraknya cuma 600 meter dari pasar ke sekolah, Suratmi mengatakan, "Sudah dua kali kita ajukan, termasuk dibantu oleh pemerintah desa, informasi sudah sampai ke Provinsi, tapi sampai sekarang belum juga. Kami bingung juga bang, bagaimana caranya agar listrik bisa masuk ke sekolah, karena sebentar lagi ujian nasional. Kemarin kami harus pakai Genset, atau meteran numpang, cuma tidak bisa dipertanggung jawabkan dengan pembiayaan sekolah," jelasnya.
Suratmi mengaku membutuhkan listrik untuk kepentingan umum (sekolah) bukan untuk kepentingan pribadi. "Macam pengemis aja kami bang, padahal kami butuh listrik untuk umum bukan pribadi," kesalnya.
Menanggapi persoalan itu, Manager PLN Unit Layanan Pelanggan Rayon Perawang Kecamatan Tualang, Syafrida Fitri, mengaku tidak tahu persis perjanjian dengan manager sebelumnya yaitu pak Iwan.
"Seharusnya sekolah SMA 6 Tualang sudah ada listrik, Saya gak tahu macam mana perjanjian dengan pak Iwan kemarin. Informasi, jaringan berupa kabel masuk dari bawah tanah, cuma mereka (masyarakat yang dilalui kabel PLN, red) meminta ganti rugi lahan, kalau PLN tidak ada pembiayaan ganti rugi, makanya tidak jadi," jelasnya.
Perihal sekolah SMA 6 Tualang yang belum juga dialiri listrik, Syafrida Fitri mengaku, surat sudah dua kali masuk ke kita, Ia melihat juga ada potensi pemasangan jaringan bukan hanya rumah warga, yayasan dan sekolah perlu di aliri listrik. "Datanya sudah kita ajukan ke PLN area, jadi mereka yang memutuskan kapan memasang jaringan, kita menunggu itu saja," ujar Syafrida Fitri.
Diceritakan Syafrida Fitri, bahwa pihak PLN Perawang sudah mendata, ada sekitar 2 kilo jaringan yang harus dipasang dengan satu travo 250 Kva dan gawang sebanyak 50 gawang, "Perihal biaya pemasangan dan kapan pemasangan jaringan, dirinya tidak tahu, itu wewenang PLN area Pekanbaru," tandasnya. (Van)
Tulis Komentar