ROKAN HILIR, RIAUBERNAS.COM - Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Bangko I Kelurahan Bagan Barat mengeluhkan suara burung walet lewati batas standar volume batas lingkungan hidup Kepsek MAN I Bangko, Hj Rahmawati,M.pd mengatakan bunyi kaset walet menganggu belajar dan mengajar sekolah bahkan pihaknya telah menyurati DLH setahun yang lalu namun hingga kini belum ada penyelesaiannya.

"Kita sudah tiga kali melayangkan surat ke kantor DLH tapi sampai saat ini belum ada tanggapan," keluh Hj. Rahmawati, pada media ini, Rabu (08/01/2020).

Rahmawati menjelaskan bahwa surat pertama ke DLH dilayangkan pada November 2019. Saat itu, tim DLH melakukan pemeriksaan hasilnya melebihi dari standar yakni 3.2 desibel. Dan selama ini, sekolah MAN menanggung 8.5 desibel bunyi suara walet, sedangkan standarnya yakni 5.3 dan sudah di luar batas kewajaran lingkungan.

"Bunyi walet bukan keluhan baru bagi MAN bahkan sudah dilaporkan ke Bupati dan wakil Bupati serta sudah dilaporkan kepada camat Bangko serta kelurahan barat. Bahkan pihak petugas polisi Bangko pernah datang melihat ke sekolah ini atas perintah Bupati, pemilik walet sempat mengurangi volume dua hari namun di hari ketiga bunyi itu berlanjut hingga kini," katanya.

"Selaku pihak sekolah sebenarnya saya sudah malas mengomentari soal suara sarang walet ini karena ternyata pemiliknya sendiri tidak peduli dengan keluhan kita," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas lingkungan hidup, Suwandi , S.Sos dikonfirmasi mengenai keluhan suara walet di sekolah MAN Bangko, mengakui telah menerima surat keluhan dari Sekolah MAN I Bangko dan pihaknya telah merespon ke lapangan. Saat itu, pemilik walet  berjanji akan menurunkan volume suara kaset walet bahkan pihaknya menekankan kepada pemilik sarang burung walet agar tidak mengeluarkan suara volume melewati batas standar.

"Jika masih tetap membandel, kita akan koordinasi dengan instansi lain, apakah pemilik sarang walet punya izin atau tidak," tegas Suwandi. (syofyan)

 

 Editor : Andy