Pengaspalan Jalan di Lubuk Terap Terkesan Asal Jadi

Eka Putra: Kami Minta Itu Dibongkar Dan di Aspal Ulang, Karena Kontraktor Niatnya Sudah Jahat

Diduga asal jadi, pengerjaan pengaspalan jalan di Desa Lubuk Terap beru selesai aspalnya sudah terkelupas.

PELALAWAN, RIAUBERNAS.COM - Warga Desa Lubuk Terap sangat merasa kecewa. Pasalnya, selama bertahun-tahun warga mendambakan jalan yang menghubungkan Desa Lubuk Terap - Sei Sirih Kecamatan Bandar Petalangan di aspal, namun begitu terealisasi, pengerjaan pengaspalan jalan tersebut tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Bahkan diduga terkesan asal jadi, dan baru selesai dikerjakan oleh pihak kontraktor, aspal jalan tersebut sudah terkelupas, dan diduga ketebalannya pun tidak sesuai dengan bestek.

Seperti diketahui, proyek pembangunan jalan yang dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT. Fitra Wika, dengan konsultan pengawas PT. Calvindam Jaya EC, menelan anggaran APBD Kabupaten Pelalawan Tahun 2019 sebesar Rp. 9,2 milyar lebih (9.261.485.717,89), dengan pekerjaan Paket III peningkatan jalan Desa Beringin Indah Kecamatan Pangkalan Kuras, aspal (1 KM).

Kemudian peningkatan jalan Sei Tambun - Air Panas Kecamatan Pangkalan Lesung (1 KM), dan peningkatan jalan Lubuk Terap - Sei Sirih Kecamatan Bandar Petalangan (1 KM), dengan masa pelaksanaan 90 hari kalender.

Tokoh masyarakat Bandar Petalangan, Eka Putra, saat dimintai tanggapannya oleh media ini terkait pengerjaan pengaspalan jalan di Desa Lubuk Terap yang diduga tidak sesuai bestek dan asal jadi mengatakan, bahwa pihaknya meminta agar aspal jalan yang sudah selesai dikerjakan oleh kontraktor PT. Fitra Wika agar dibongkar dan dikerjakan ulang.

"Pekerjaan sudah selesai dan masih dalam masa perawatan dan pemeliharaan, namun kami minta itu diperbaiki dengan cara dibongkar dan dikerjakan ulang (diaspal baru). Karena kontraktor niatnya sudah jahat dengan mengurangi aspalnya, kalau diperbaiki jeleklah, itukan baru," terang Eka Putra kepada media ini, Rabu (25/12/2019).

Eka Putra juga mengatakan, jalan itu bersambung-sambung, masa jalan 900 meter empat kali sambung, "Yang jelas kami tidak menerima hasil pengerjaan jalan itu, kalau macam itu pengerjaannya bagus tidak usah dibangun. Kami minta itu dibongkar dan di aspal ulang sesuai bestek," pungkas Eka Putra.

Menyikapi persoalan di atas, media ini mencoba menghubungi pihak kontraktor pelaksana yaitu PT. Fitra Wika melalui Direkturnya Joko Ruminto melalui via telepon selulernya nomor 0812 7509 xxxx, saat dihubungi nomor yang bersangkutan aktif dan masuk, namun panggilan media ini dialihkan, dan berbunyi "nomor yang anda tuju sedang tidak dapat menerima panggilan".

Tidak cuma sekali, media ini berusaha menghubungi yang bersangkutan (Joko Ruminto) sampai tiga kali, namun tetap dengan nada yang sama, "nomor yang anda tuju sedang tidak dapat menerima panggilan". Kemudian media ini mencoba konfirmasi via sms, namun tetap juga tidak ada jawaban. Dan sampai berita ini diturunkan, belum ada pernyataan dari pihak kontraktor terkait pengerjaan pengaspalan jalan di Desa Lubuk Terap yang diduga asal jadi tersebut. (sam)


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar