Sulit Diajak Komunikasi, Intsiawati Sebut Kepengurusan PGRI Pelalawan Perlu Dievaluasi

PELALAWAN, RIAUBERNAS.COM - Anggota DPD RI Dapil Riau memberi teguran keras atas sikap Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Pelalawan yang dinilai sulit untuk diajak berkomunikasi terkait pelaksanaan sosialisasi empat pilar MPR RI yang akan dilaksanakan di Kabupaten Pelalawan.

"Bahkan tiga hari sebelum acara ini, belum ada juga komunikasi dengan Pak Anton. Karena itu, saya suruh dua staf saya yang kebetulan anak asli Pelalawan, Jaka dan Dwi, untuk bisa berkomunikasi dengan Pak Anton soal pelaksanaan acara ini," tandas Intsiawati Ayus saat memberikan sambutan dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang digelar di Auditorium Lantai 3 Kantor Bupati Pelalawan, Jum'at (28/6).

Intsiawati mengatakan karena itu dalam spanduk Sosialisasi di depan baru pertama kali sepanjang dirinya menggelar kegiatan ini yang terpasang adalah logo MPR RI dan Pemerintah Daerah, bukannya PGRI. Bahkan dihadapan ratusan peserta sosialisasi yang terdiri dari para guru se Kabupaten Pelalawan itu, Intsiawati menyatakan bahwa dirinya harus sampai menelpon Bupati Pelalawan agar kegiatan ini berjalan sesuai dengan rencana.

"Saya saja yang menjadi pejabat negara dipersulit, apalagi rakyat biasa. Bahkan saya harus nelpon Pak Bupati melalui ajudannya, agar pelaksanaan sosialisasi ini bisa berjalan sesuai rencana. Ini dikarenakan kami kesulitan berkomunikasi dengan Pak Anton," tegasnya.

Lanjutnya, semestinya selaku seorang pemimpin dalam suatu organisasi harus bisa mengayomi bawahannya, lebih luas lagi adalah masyarakat. Jadi andai kita memang tak bisa, katakan saja tak bisa. Tapi jangan sampai untuk berkomunikasi saja susah.

"Kita datang kemari ini mau memberi karena semua pelaksanaan sosialisasi ini sudah ditanggung semua oleh APBN, tapi mau memberi saja susah apalagi mau meminta," sindirnya. 

Secara tegas Intsiawati menyatakan bahwa perlu adanya evaluasi dari kepemimpinan Ketua PGRI saat ini. Yang dibicarakan di sini adalah pemimpin, dan pemimpin menjadi cerminan atau pantulan bagi para anggotanya. 

"Kalau jadi pemimpin ya harus siap mengayomi dan menjadi anggota juga dituntut kesiapannya," ujarnya.

Dikonfirmasi soal ini di acara yang sama, Ketua PGRI Pelalawan, Anton TJ, menjawab singkat saja bahwa hal tersebut hanya misskomunikasi saja.

"Itu miss-komunikasi saja," tukasnya singkat. (ndy)


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar