PELALAWAN, RIAUBERNAS.COM - Secara alur dan prosedur, baik itu perorangan maupun perusahaan atau corporasi, harus mempunyai Izin Mendirikan Bangunan (IMB) apabila perorangan maupun perusahaan akan mendirikan bangunan, baik itu bangunan perumahan maupun gudang, dan lain sebagainya.

Artinya, setiap bagunan yang didrikan harus mempunyai IMB. Hal itu mengacu pada Peraturan pemerintah yang ada, bahwasannya apabila perizinan belum selesai, maka pembangunan belum dapat dilaksanakan sesuai dengan Peraturan yang berlaku.

Namun lain halnya yang dilakukan oleh Perusahaan corporasi kelapa sawit PT. Langgam Inti Hibrido (LIH), dimana perusahaan tersebut telah melakukan pembangunan perumahaan yang diperuntukkan tempat tinggal bagi karyawannya, sementara IMB nya belum ada sama sekali.

Dalam hal ini, PT. LIH terkesan main kucing-kucingan dengan pemerintah daerah terkait IMB ini. Dimana PT. Langgam Inti Hibrido (LIH) baru mengurus IMB untuk pembangunan perumahan karyawannya setelah hal itu terkuak di media, sementara pembangunan perumahan karyawannya sudah terlebih dahulu selesai.

Hal tersebut terungkap saat media ini melakukan komfirmasi ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Pelalawan, Rabu (08/05/2018).

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Pelalawan, melalui Kasi Perizinan Zulkarnain, melalui telpon selulernya menyampaikan bahwa permasalahan terkait PT. Langgam Inti Hibrido (LIH) yang melakukan pembangunan perumahan untuk karyawannya, pihaknya bersama tim sudah turun kelapangan untuk mengecek.

"Terkait perizinanannya, PT. LIH sudah mengurusnya, tinggal proses dan rekomendasi, dan retribusi sudah dibayar, dan tinggal IMB nya saja. Dan untuk pembayaran retribusinya, nilainya belum kita cek berapa besaran jumlahnya yang harus dibayar oleh perusahaan", jelas Zulkarnain. (sam)