Tingginya Curah Hujan Ditambah Sistem Draenase Yang Buruk, Kota Pangkalan Kerinci Dikepung Banjir

PELALAWAN, RIAUBERNAS.COM - Tingginya curah hujan yang mengguyur sejak Kamis malam hingga Jum'at pagi, membuat Kota Pangkalan Kerinci dikepung banjir. Ruas-ruas jalan di kota tersebut dimana-mana digenangi air. Bahkan ada ruas jalan yang sebelumnya aman dari banjir, kini malah tak luput dari genangan air dan menjadi tempat bermain anak-anak.

"Aneh saja, dulu perumahan ini jalannya tak pernah banjir, sederas hujan apapun. Tapi kini malah banjir. Saya duga karena pembangunan rumah petak dan ruko itu yang tak memakai drainase, yang membuat jadi banjir seperti ini," keluh warga masyarakat Perumahan Kerinci Indah yang tak mau disebutkan namanya pada media ini, Jum'at (14/12/2018).

Tak hanya perumahan yang terletak di Jalan Al-Fagurih, Pangkalankerinci, ruas Jalan Pemda dan Jalan Beringin pun terkena dampaknya. Bahkan salah seorang warga di Jalan Beringin justru heran dengan banjir yang selalu melanda pemukiman di Jalan Beringin.  Pasalnya, sebelum dibangun drainase oleh Pemerintah daerah jalan ini malah tidak banjir. Justru setelah dibangun drainase banjir malah terus melanda.

"Seblm ada drenase tak tengelam, dibangun drenase semen, ini malah jadi musibah. Entah macam mana sistim pembangunan drainase yang dibuat Pemda awak nih," kata warga Jalan Beringin, Dedi Azwandi,  lewat Whatssapp-nya, Jum'at (14/12).

Dedi mengatakan, bahwa hampir semua pelosok di Ibukota Pelalawan ini terkena dampak banjir. Ini menandakan ada sistem yang tak beres dalam pembangunan drainase di Kota Pangkalan Kerinci.

"Dari dulu persoalannya tak berubah, tapi sepertinya tak ada niat Pemda untuk mengelola persoalan banjir ini tepat. Seperti tempat saya ini, sudah 5 tahun lalu saya mengusulkan agar jalan depan Lintas Timur ini dikerok pakai alat, tapi sampai kini alhamdulilah Bang belum ditanggapi," katanya.

Terpisah, Kepala Badan Penanghulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Hadi Penandio menjelaskan, bahwa pihaknya saat ini sudah melakukan evakuasi terhadap masyarakat yang terkena dampak banjir serta mendirikan tenda. Sejumlah tenda diantaranya sudah terpasang di Rantau Baru Km 9, Kelurahan Kerinci Barat di Km 8, Kerinci Kota depan Kantor Tagana, juga di depan Kantor Camat Pangkalan Kerinci.

"Semua pihak ikut terlibat membantu masyarakat yang terkena korban banjir ini. Sejauh ini,  masyarakat masih mengungsi secara swakelola. Artinya, mereka mengungsi ke tempat saudaranya atau membuat bangunan tinggi di dalam rumah,"  ujarrnya.

Disinggung soal banjir di Langgam sendiri, Hadi menjelaskan, jika di Langgam air terus meninggi. Di sana, masyarakat kebanyakan sudah mengungsi ke tempat saudara-saudaranya, selain di tempat yang disediakan oleh Pemkab yakni di Kantor Camat Langgam.

"Kita sudah membuat posko di Kantor Camat Langgam. Banjir ini memang luapan dari Sungai Kampar di samping hujan yang terus-menerus," tukasnya. (ndy)

 

 

 

 

 


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar