KNPI Tualang Minta Mobil Besar Tidak Lagi Lewat, Yang Over Tonase Ditindak

SIAK, RIAUBERNAS,COM - Menyikapi kondisi jembatan Maredan yang mulai memprihatinkan, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kecamatan Tualang, meminta agar kendaraan berukuran besar tidak lagi melewati Jembatan Sultan Syarif Hasim atau Jembatan Maredan, dan pihak terkait tindak tegas terhadap kendaraan ataupun angkutan yang over tonase, agar jembatan dan jalan tidak rusak.

"Kami merasa prihatin dengan kondisi Jembatan Maredan, terlebih saat ini mengalami kerusakan, karena banyaknya Truck Over Kavasitas yang melintas di jembatan secara konvoi", ungkap Ketua PK KNPI Tualang, Ika Rahman kepada awak media, Jum'at (07/9/2018).

Ika mengatakan, Jembatan ini adalah aset dan kebanggaan kami masyarakat Perawang, kami pikir agar jembatan dan jalan itu terawat, dan kondisi atau ketahanannya berumur panjang, kami minta mobil yang berukuran besar tidak lagi diperbolehkan lewat jembatan, kecuali angkutan umum atau angkutan yang memang milik pemerintah.

"Dishub ataupun Satlantas, kami minta untuk dapat menindak tegas angkutan yang over tonase," harapnya.

Dijelaskan Ika, masalah Jembatan Maredan memang sudah menjadi perhatian serius khususnya bagi masyarakat Kecamatan Tualang, sebab masyarakat menilai kondisi jembatan sudah sangat memprihatinkan.

"Kita lihat sekarang sudah ada lobang, struktur jalan diatas jembatan pun sudah bergelombang, dan  itu sudah lama. Sekarang ini kita tidak tau berapa ketahanan jembatan menampung beban, tentu tidak lagi  seperti waktu awal dibuat dulu, jangan nanti sudah ada kecelakaan akibat kerusakan atau bahkan roboh baru pada sibuk", jelas pemuda kelahiran Perawang itu.

Menurut Ika, dengan kondisi jembatan saat ini, sudah saatnya solusi jangka panjang yang harus dicapai. "Tadi waktu pertemuan dengan tokoh masyarakat dan anggota DPRD Siak sudah saya sampaikan. Intinya, bagaimana mobil berukuran besar tidak lagi melewati jembatan, mungkin salah satunya melalui penerapan kelas jalan ataupun aturan yang lainnya. Sebab kalau tidak begitu, menurut saya kurang efektif juga, kalau dibiarkan lewat walau ada penjagaan, nanti rentan dengan pungli, kalau tidak dijaga angkutan sesuka hatinya melewati jembatan," terangnya.

Dari informasi yang dihimpun, aksi pelarangan angkutan berukuran besar agar tidak melewati Jembatan Maredan bukan yang pertama kali dilakukan oleh masyarakat Kecamatan Tualang. Sebelum aksi yang dilakukan oleh masyarajat pada Jum'at siang, beberapa tahun lalu aksi serupa juga pernah dilakukan oleh salah satu kelompok pemuda di Kecamatan Tualang yaitu Barisan Muda Tualang. (Van)

 


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar