Anggota DPRD Rohil Amansyah Soroti Potensi Daerah Besar Tapi Nikmati Daerah Luar

Rohil (RBC) Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Tahun 2025- 2029 Dimana Forum di Fasilitasi oleh Sekda Rohil H.Fauzi Efrizal, Rabu (3/9/25)
Anggota DPRD Rohil Amansyah menekankan posisi strategis Rohil sebagai “halaman depan” yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Sumatera Utara.
Menurutnya, kualitas infrastruktur jalan yang masih rendah membuat mobilitas masyarakat sangat terhambat dengan perjalanan dari Simpang Kanan ke ibu kota kabupaten Rohil bisa mencapai delapan jam
Ia juga menyoroti kontribusi besar Rohil terhadap produksi CPO,
namun hilirisasi lebih banyak dinikmati oleh daerah lain seperti Dumai
"Pentingnya hasil Kontribusi Produksi CPO bagi daerah sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat Rohil begitu juga membangun ekonomi pembangunan yang berkelanjutan ," Kata Amansyah lagi
Sementara Bupati Rohil H.Bistamam memaparkan pentingnya prioritas pembangunan infrastruktur, khusus akses jalan di wilayah pedesaan kini masih sulit dijangkau
Dia mencontohkan Desa Ampaian Rotan Jangka memerlukan waktu perjalanan hampir lima jam, jalur alternatif harus melewati Kubu, Pekaitan, menuju Bagansiapiapi.
Dalam kesempatan itu Bupati menekankan konektivitas antar kecamatan mulai dari Bagan Sinembah Raya hingga Panipahan dan Bagansiapiapi, dengan skema pembangunan bertahap, mulai dari pengerasan dasar (*base course*), pemadatan, hingga pengaspalan.
“Tujuan utama konektivitas jalan ini adalah efisiensi, termasuk penghematan bahan bakar dan kelancaran mobilitas hasil perkebunan sawit yang mencapai lebih dari 80 ribu hektar di kawasan tersebut,” ujarnya.
Selain infrastruktur jalan, Bupati juga menyoroti keterbatasan kapasitas RSUD berdasarkan hasil tinjauannya di lapangan.
Ia mengungkapkan kondisi ruang perawatan yang sempit dan tidak memadai, sehingga menuntut perencanaan jangka panjang pembangunan fasilitas kesehatan.
“Kita harus memikirkan kebutuhan RSUD untuk 30 tahun mendatang. Saya minta PUPR menyiapkan *masterplan* dengan perhitungan kebutuhan ruang perawatan secara komprehensif. Pendanaan akan diupayakan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), bahkan bila perlu melibatkan kementerian untuk meninjau langsung,” tegasnya.
Lebih jauh, Bupati juga menyinggung urgensi pembangunan pelabuhan representatif serta Tempat Pelelangan Ikan (TPI) legal guna mencegah praktik transaksi ilegal di laut.
Sedangkan Di bidang ketenagakerjaan, ia menekankan pentingnya pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, khusus mendukung industri migas dan perkebunan.
“Kita harus jemput bola ke pusat, termasuk berkoordinasi dengan DPR RI dan Kementerian PUPR agar mendapat prioritas,” tambahnya.
Kepala Bidang Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah Bappeda Provinsi Riau, Andi Ista Tutih, S.T., M.Eng., mewakili Kepala Bappeda Provinsi Riau, menekankan tantangan fiskal yang membatasi ruang pembangunan di tingkat daerah.
Ia menjelaskan bahwa belanja transfer berkurang hingga 40 persen, bahkan pada tahun 2026 proyeksi belanja fisik berpotensi tidak tersedia. Meski demikian, Provinsi Riau tetap ditargetkan tumbuh di atas 5 persen dengan mengandalkan sektor unggulan, yakni CPO, kertas, pertanian, kehutanan, dan pertambangan.
“Hilirisasi industri menjadi kunci kebangkitan ekonomi Riau, dan kontribusi Rokan Hilir yang berbasis pada sumber daya alam menjadikannya salah satu daerah strategis,” paparnya.
Wakil Bupati Rohil Jhony Charles mengatakan Penting menggali potensi sektor non-fiskal, termasuk optimalisasi Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendukung kelanjutan pembangunan.daerah
Ia juga menegaskan posisi Rohil sebagai lumbung pangan dengan produksi padi terbesar kedua di Provinsi Riau setelah Kabupaten Siak.
“Rohil memiliki potensi besar sebagai pencetak sawah baru. Kami berharap dukungan berupa alat berat dan kebijakan strategis agar program pangan nasional dapat berjalan optimal," katanya
Selain itu, tambahnya perlu untuk di perhatikan pengawasan alat tangkap ilegal, termasuk pukat harimau, serta potensi hasil laut lainnya seperti hasil kerang (*)
Tulis Komentar