Kapolda Riau Buka Pendidikan Latihan Integrasi Dikmaba TNI AD dan Diktukba Polri 2021
PEKANBARU (Riaubernas) - Kapolda Riau Irjen Agung Setia Imam Effendi membuka secara langsung Pendidikan Latihan Dikmaba TNI AD dan Diktukba Polri 2021 di SPN Polda Riau di SPN Pekanbaru pada Senin (13/12/2021) dengan penerapan protokol kesehatan.
Turut hadir pada acara tersebut Waka Polda Riau
Brigjen Pol Tabana Bangun, Kasi Ops Korem Kol Inf Joko Suryono, Utusan Lemdiklat Polri KBP Kurnianto, Karo SDM KBP Joko Setiono, Dir Intelkam KBP Aries Prasetyo dan Ka SPN KBP Ruli Agus Pramono.
Sebanyak 499 siswa mengikuti kegiatan latihan integrasi ini terdiri dari 50 siswa dari Rindam I/Bukit Barisan dan 449 siswa SPN Pekanbaru yang dijadwalkan akan berlangsung selama 5 hari tersebut. Acara ditandai dengan Penyematan Tanda Latihan serta pernyataan resmi dimulainya latihan oleh Kapolda Riau yang bertindak selaku inspektur upacara.
Kapolda Irjen Agung dalam amanatnya mengatakan perlunya saling membntu dan mendukung tugas deni tegaknya negara kesatuan.
“Hari ini untuk pertama kalinya dilaksanakan diklat integrasi TNI dan Polri untuk jenjang pendidikan pendidikan pertama atau pembentukan bintara, ini menjadi hari yang bersejarah dalam perjalanan sinergi TNI dan Polri di bidang pendidikan dan pelatihan. Kita harus pahami bersama keberadaan TNI dan Polri itu sangat penting bagi negara dan bangsa Indonesia,” papar Irjen Agung.
Pertama, kata Agung, sesuai dengan amanah konstitusi, bahwa TNI dan Polri merupakan dua pilar kekuatan utama negara yang harus kokoh dan kuat dalam menopang NKRI beserta rakyat dan tumpah darahnya. TNI dan Polri tidak boleh lemah, tidak mudah diprovokasi, diadu domba, dilemahkan bahkan dihancurkan. Dua pilar kekuatan bangsa ini menurut Agung harus handal dan tetap kokoh menghadapi berbagai ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan, serta perubahan zaman.
Kedua, lanjut Agung, TNI dan Polri juga sebagai alat pemersatu bangsa. Indonesia merupakan negara sangat heterogen, yang terbentuk atas berbagai sukubangsa dengan berbagai perbedaan dan tersebar lebih dari 17.000 pulau, yang hidup bersatu dalam kerangka NKRI. Perbedaan selalu memiliki potensi konflik. Namun perbedaan itu juga sebuah keniscayaan dan anugerah Tuhan sang pencipta yang bila dikelola akan menghasilkan harmoni keindahan, sekaligus kekuatan.
Kesamaan nasib dalam perjuangan kemerdekaan, dan keinginan kuat untuk bersatu para pemuda dan pejuang kemerdekaan untuk mewujudkan cita-cita luhur sebuah negara dan bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Oleh karenanya TNI dan Polri diandalkan sebagai penjaga kesatuan dan persatuan bangsa. Sebagai bingkai penjaga mozaik keindahan ragam Indonesia. Penjaga Bhineka Tunggal Ika.
Ketiga, TNI dan Polri yang juga sebagai alat penjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI. Oleh karenanya harus kompak dan harus kuat dalam menjaga setiap jengkal wilayah NKRI.
Diklat integrasi TNI Polri merupakan tindak lanjut dari perjanjian kerjasama antara TNI AD dan Polri yang tertuang dalam PKS/29/2021 dan PKS/39/2021 yang telah ditanda tangani bersama tanggal 15 September 2021.
Diklat integrasi dilakukan disamping untuk memberikan pemahamahan keberadaanya dalam NKRI dan pemahaman kebangsaan seperti dijelaskan diatas, juga untuk membangun rasa soliditas, solidaritas, sinergitas baik secara formal maupun informal dengan membangun hubungan personal dan emosional kesetiakawanan, kebersamaan, esprit de corps yang kuat sejak dari tingkat pendidikan, yang diharapkan akan terus dijaga dan diperkuat sampai dengan pelaksanaan tugas dilapangan nantinya.
Diklat integrasi kali ini akan diisi dengan memberikan keterampilan perorangan dalam berkomunikasi, memotivasi diri, kemampuan memecahkan permasalahan, kerjasama tim, dan kepemimpinan, serta memahami masing-masing doktrin TNI maupun Polri dan diharapkan dapat memberikan hasil dan dampak positif bagi soliditas dan sinergitas TNI dan Polri, khususnya dengan TNI AD. (Syofyan Rambah)
Tulis Komentar