PELALAWAN, RIAUBERNAS.COM - Sebagai salah satu upaya dalam mengatasi dan menangani Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut) di Kecamatan Bunut, kecamatan tersebut menggelar rapat Focuss Group Discussion (FGD) terkait pencegahan dan penanganan karhutla di aula Kantor Camat Bunut Lantai 2, Kamis (17/3/2016).

Hadir dalam acara tersebut yakni Camat Bunut Faisal SSTP, Kapolsek Bunut AKP Sahala, Kades
Sekecamatan Bunut, BPD, UPTD, PT AA, PT ADEI, dan UPIKA Kecamatan Bunut.

Dalam rapat yang membahas FGD  pencegahan dan penanganan Karlahut Kabupaten Pelalawan khususnya Kecamatan Bunut, Faisal mengatakan bahwa untuk kecamatan Bunut fokusnya adalah untuk mencegah dan menangani karlahut bersama-sama.

"Salah satu caranya yakni dengan mengajak masyarakat agar mengawasi kebakaran lahan dan hutan dan serta bergotong royong," tandasnya.

Namun dalam rapat tersebut, orang noor satu di kecamatan tersebut mengungkapkan rasa kecewanya pada PT Serikat Putra yang tak datang dalam rapat tanpa ada alasan yang jelas. Padahal untuk rapat penanganan karhutla, peran perusahaan sangatlah diperlukan.

"Penanganan karhutla bukan hanya peran pemerintah saja, tapi juga pihak swasta dalam hal ini perusahaan. Tapi ini baru sebatas diskusi saja, PT Serikat Putra sudah tak datang, bagaimana dengan peran-peran lainnya," tandasnya.

Menurutnya, pihak perusahaan Serikat Putra berdampingan dengan desa di Kecamatan Bunut yakni Desa Bagan Laguh, Balam Merah, Sialang Kayu Batu, Keriung, Merbau dan Sungai Buluh. Lima desa ini sudah diadakan Masyarakat Peduli Api (MPA), dimana setiap desa berjumlah tiga orang.

"Dan ini sudah berjalan sejak bulan Februari 2016," katanya.

Dalam menangani karhutla ini, perusahaan di Kecamatan Bunut memberikan reward pada siapa saja masyarakat yang berada di desa-desa di Kecamatan Bunut yang dapat mengatasi titik api yang berada di areal mereka atau berdekatan dengan Hutan Tanaman Industri (HTI) perusahaan. (ton)



Editor    : Ai