Kadis Irving Sebut, Rusaknya Jalan di Bungaraya Karena Truck Over load TKWL

SIAK, RIAUBERNAS.COM - Salah satu penyebab rusaknya jalan di wilayah Kecamatan Bungaraya, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, dikarenakan Truck Over load milik Perusahaan Teguh Karsa Wana Lestari (TKWL).

Hal itu terjawab saat Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, dan Permukiman Kabupaten Siak, Irving Kahar, memberikan penjelasan saat dengar pendapat berlangsung.

Sejumlah penghulu Kecamatan Bungaraya dan manajemen PT. TKWL terlihat serius mendengarkan arahan orang nomor satu di PU Tarukim Kabupaten Siak itu.

"Rusaknya jalan di Kecamatan Bungaraya akibat banyaknya dilintasi oleh kendaraan PT. Teguh Karsa Wana Lestari (TKWL) yang bertonase over dimensi dan over loading (ODOL). Maka itu jalan di Kecamatan Bungaraya banyak yang rusak," kata Irving Kahar kepada awak media, Rabu (24/3/2021).

Irving mengatakan, ada sepanjang 1,8 kilometer jalan di daerah itu yang kondisinya saat ini rusak parah. Kerusakan itu lantaran kendaraan besar kerap melintas di jalanan tersebut.

"Jalan Bungaraya itu lokal primer atau kelas III. Muatan Sumbu Terberat (MST)-nya hanya 8 Ton. Namun kendaraan yang melintas di sana bobotnya di atas 8 sampai 10 Ton. Bahkan truk tanki ada yang berbobot 20-30 Ton. Tentu ini sudah menyalahi," jelas dia.

Irving Kahar mengakui, bahwa dirinya sering di-bully oleh masyarakat karena jalan baru dipelihara oleh pihaknya sudah rusak kembali. "Seolah-olah kita tidak mampu membangun jalan. Padahal baru kita lakukan pemiliharaan, tidak lama setelah itu hancur lagi. Sebab pemeliharaan kita kelas III. Sesuai aturan, bahwa jalan milik kabupaten lokal primer," tambahnya.

irving menjelaskan, sistem jalan lokal primer itu maksimum panjang kendaraan yang boleh melintas 9 meter dan tinggi 4 meter. Sedangkan MST-nya hanya 7 Ton. "Jadi, jika ditotalkan berat kendaraan (truk) ditambah MST-nya, hanya 10 Ton. Sebab, truk dengan kapasitas MST 8 Ton, hanya seberat sekitar 3,2 Ton," jelasnya.

Sementara dilapangan, lanjut Irving, terlihat kendaraan yang melintas di jalanan tersebut berbobot paling sedikit 12 ton. 

"Tentu cepat rusaknya jalan itu karena bebannya tak sesuai. Contoh Jalan Raja Kecik Kota Siak Sri Indrapura yang tidak pernah dilalui kendaraan overload. Sampai saat ini masih bagus dan tidak pernah diperbaiki, itulah contohnya. Coba tadi tiap hari dilalui kendaraan besar yang bobotnya sampai 20 ton, udah rusak itu. Sebab kapasitas jalannya hanya kelas III," kata dia.

Maka itu, Irving meminta kepada manejemen perusahaan kelapa sawit tersebut agar jalan yang rusak di daerah itu secepatnya diperbaiki. "Jangan pula ditempel-tempel lagi. Hitamkan semua kayak dulu. Sebab, dulu sebelum perusahaan ini ada di sana, jalan yang rusak menuju perusahaan semuanya hitam aspal," tegas dia.

Sementara itu, Direksi PT. TKWL, Sugiantoro mengatakan, untuk saat ini pihaknya hanya bisa melakukan perbaikan jalan dengan cara menempel sisi yang rusak.

"Kondisi keuangan perusahaan tidak baik. Maka dari itu perbaikan yang kita lakukan masih sama kayak dulu, yakni menempel sisi yang rusak saja. Dalam dua tiga hari ini akan kita kerjakan," tandasnya. (Van) 


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar