PELALAWAN, RIAUBERNAS.COM - Sejak dilaksanakannya Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di Kabupaten Pelalawan dimasa pandemi Covid-19 ini, setiap sekolah yang melaksanakan PTMT tersebut harus dilaksanakan sesuai petunjuk dan arahan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pelalawan dan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat agar tidak menimbulkan claster baru. 

Hal tersebut menjadi dasar acuan bagi sekolah-sekolah yang melaksanakan PTMT. Seperti yang dilakukan di sekolah SDN 007 Mayang Sari Kecamatan Pangkalan Lesung ini contohnya. Di SDN 007 Mayang Sari ini, sekolah menerapkan sistem pembelajaran tatap muka terbatas dengan membagi siswa menjadi dua sif serta menerapkan protokol kesehatan yang ketat. 

"Terkait pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas di sekolah kami, kami menerapkan sistem sif. Sif pertama itu masuk jam 7.30 Wib dan pulang jam 9.10 Wib, dan untuk yang sif kedua itu masuk jam 10.00 Wib sampai jam 11.40 Wib. Dan setiap siswa wajib mengunakan masker, sebelum masuk ke sekolah setiap siswa di cek suhu dulu dan wajib mencuci tangan pakai sabun. Untuk tempat cuci tangannya, setiap kelas disediakan satu," terang Kepala Sekolah SDN 007 Mayang Sari Patmawizar, S.Pd SD kepada media ini, Kamis (25/2/2021). 

Jadi, sambung Patma, kalau jumlah siswa kita dalam satu kelas itu ada 20 anak, maka kita bagi dua menjadi 10 anak dalam per sifnya. Begitu juga kalau jumlah siswanya 28, maka kita bagi dua jadi 14 per sifnya. 

Ditambahkan Patma, Untuk pembelajaran tatap muka terbatas ini kita sudah lakukan sejak tanggal 8 Februari kemarin, dan itu hanya untuk kelas 4 sampai kelas 6 saja. Namun sejak Senin 22 Februari kemarin, untuk yang kelas 1 sampai kelas 3 sudah ikut pembelajaran tatap muka terbatas. 

"Namun untuk siswa kita yang anak karyawan dan tinggal di perumahan perusahaan itu kita masih melakukan belajar daring, karena perusahaan belum memberikan izin bagi anak karyawan untuk mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas," tutup Patmawizar. (Sam) 

 Editor : Samsul