PELALAWAN, RIAUBERNAS.COM - Puluhan perwakilan masyarakat yang terdiri dari tokoh pemuda, tokoh adat, mahasiswa dan warga Kabupaten Pelalawan lainnya mendatangi Gedung DPRD Pelalawan, Senin, 1 Februari 2021.

Kedatangan mereka yang menamakan dirinya Forum Pemuda Pelalawan Bermarwah (FPPB) ini untuk menjumpai Pimpinan DPRD Pelalawan dan Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Pelalawan. "Kami mempertanyakan dan melaporkan kasus yang memalukan lembaga legislatif dan masyarakat Kabupaten Pelalawan, yakni kasus video call tak senonoh yang diduga dilakukan oleh oknum anggota DPRD Pelalawan," kata Keman, selaku koordinator massa.

Menurut Keman, peristiwa tak senonoh tersebut bukan hanya memalukan lembaga DPRD, tapi juga masyarakat Kabupaten Pelalawan. "Tentu memalukan, mencoreng marwah Kabupaten Pelalawan. Makanya kami bersikap, untuk melaporkan ke BK DPRD Pelalawan, agar oknum tersebut dinonaktifkan sebagai anggota Dewan," tegasnya.

Jika tuntutan ini tidak diindahkan oleh pihak DPRD Pelalawan, maka FPPB berjanji akan melakukan aksi demontrasi dengan massa yang besar. "Kita ingin menjaga Marwah Kabupaten Pelalawan ini. Jika tidak diindahkan atau tidak dinonaktifkan dalam sepekan, maka kami akan demo DPRD Pelalawan," pungkas Keman.

Dalam pertemuan dengan Pimpinan DPRD, BK dan anggota DPRD Pelalawan ini, Forum Pemuda Pelalawan Bermarwah juga menyerahkan tuntutan dan laporan mereka ke BK DPRD Pelalawan.

Adapun tuntutan yang disampaikan yaitu 1. Melakukan sidang terhadap oknum anggota DPRD Kabupaten Pelalawan berinisial SH yang melakukan VCS, yang videonya beredar di masyarakat. 

2. Meminta kepada Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten Pelalawan untuk segera menonaktifkan atau memecat oknum anggota DPRD Kabupaten Pelalawan berinisial SH tersebut. 

3. Jika dalam jangka waktu 1 (satu)  minggu Badan Kehormatan (BK) tidak memproses tuntutan ini, maka kami (Forum Pemuda Pelalawan Bermarwah, red) akan melakukan aksi besar-besaran dan mengepung kantor DPRD Kabupaten Pelalawan. (Sam)