Penyelamatan Bonita

KLHK Berikan Penghargaan Terbanyak Terkait Penanganan Konflik Harimau di Riau

Direktur Arara Abadi Edi Haris (Berbaju Putih), Menerima Penghargaan dari Kementrian LHK yang lagsung diserahkan oleh Dirjen KSDAE KLHK, Wiratno..????

PEKANBARU (Riaubernas) -
“Ini penghargaan yang paling banyak saya serahkan dalam sehari selama jadi Dirjen, walaupun setiap hari pekerjaan saya memberi penghargaan”

Demikian disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistim (KSDAE) Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia, Wiratno dalam kalimat sambutannya pada kegiatan Penyerahan Piagam Tim Penyelamat Harimau Sumatera (panthera tigris sumatra).Kamis (16/07/2020) di Ruang Gajah Balai Besar KSDA Riau Jl. Subrantas Panam. Pekanbaru
 
Ditambahkannya, Konservasi mutlak dilaksanakan secara massif, membutuhkan kerjasama berbagai pihak dalam semangat dan tujuan yang sama, atas kebersamaan dalam konservasi menjadikan KSDA kian terkenal yang tersebab acungan Bonita, harimau Sumatera yang diselamatkan oleh KSDA dan dukungan banyak pihak.

:”Sudah dibuktikan, konservasi tidak mungkin dikerjakan sendiri, namanya konservasi, lintas batas, dan KSDA jadi terkenal gara - gara Bonita”tambahnya

Wiratno tak lupa mengucapkan terimakasih, penghargaan yang tulus, atas penyelamatan satu ekor Harimau ini, yang tidak bisa dinilai harganya.

"Itulah hebatnya teman-teman, saya datang kesini memberikan penghargaan. Penghargaan ini juga prinsip kesepuluh dari cara saya memberikan reward dan mentorship”,tandasnya

Di kesempatan itu, sebanyak 47 penghargaan terkait penanganan konflik harimau sumatera di Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau yang diberikan KLHK kepada para stakeholder terkait yang dinilai telah berjasa dalam penanganan konflik harimau sumatera di Indragiri Hilir.
 
Penyerahan penghargaan diberikan langsung oleh Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) Wiratno, mewakili Menteri LHK di kantor Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, di Kota Pekanbaru.
 
Diantara penghargaan tersebut diberikan pada Pemerintah Kabupaten Inhil, Polres Inhil, Kodim 0314 Inhil, KPHP Mandah, dan 37 pegawai, Polhut, dokter hewan, dan tenaga pengaman hutan lainnya di BBKSDA Riau.
 
Kemudian penghargaan juga diberikan kepada pihak perusahaan, yakni Asia Pulp & Paper Sinar Mas, PT Arara Abadi yang merupakan unit usaha dari Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas dan  PT Riau Indo Agropalma (RIA) yang juga mitra pemasok bahan baku APP Sinar Mas,  ke-3 Penghargaan untuk perusahaan tersebut diterima oleh Direktur PT Arara Abadi Edi Haris
 
Selain itu, KLHK juga memberi penghargaan pada Yayasan Arsari Djojohadikusumo dan wartawan Detik.com Haidir Tanjung dan wartawan Riau Pos Kunni.
 
Wiratno menyatakan terimakasih kepada Pemerintah Daerah Inhil, Polri, TNI, BBKSDA Riau, masyarakat adat, tokoh adat, tokoh agama, perusahaan dari APP dari Sinar Mas, Media, yang sangat mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam penanganan satwa dilindungi tersebut, yang ikut terlibat dalam upaya penanganan konflik tersebut. 
 
“ Terima kasih kami ucapkan, salam dari Ibu menteri (LHK) karena anda semua begitu tulus melakukan upaya penyelamatan harimau ini,” ujarnya.
 
Ia berharap, kesempatan ini menjadi momentum yang bagus untuk kolaborasi semua pihak agar konflik tidak terjadi lagi. Pihak pemegang konsesi juga diharapkan menjaga areanya dari jerat dan aktivitas perburuan yang mengancam satwa dilindungi.
 
“Tolong lakukan pembersihan jerat, jangan sampai ada jerat di konsesi perusahaan,” ujarnya.
 
Kepala BBKSDA Riau, Suharyono, menambahkan konflik harimau sumatera dan manusia di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) berlangsung sangat lama dan menguras waktu dan energi. Untuk satu kasus harimau yang paling menyita perhatian, yakni kasus harimau diberi nama Bonita, upaya penangkapannya mencapai dua tahun. 
 
Meski begitu, ia bersyukur ada hikmah dalam upaya bersama tersebut karena adanya kekompakan dari semua pemangku kebijakan untuk saling membantu. Pihak perusahaan dinilai juga banyak membantu dalam penanganan konflik tersebut.
 
“Bahkan setelah kasus Bonita, konflik harimau seperti gak selesai-selesai. Hal ini menjadi sejarah kebersamaan mulai dari TNI, Polri, perusahaan, masyarakat, dan semua pihak sebagai wujud kebersamaan. Hari ini KLHK berikan penghargaan yang mungkin gak ada nilai rupiahnya, tapi bagi kami ini luar biasa untuk penyelamatan harimau sumatera,” kata Suharyono.
 
Sementara itu, Wakil Bupati Inhil Samsudin Uti usai penyerahan penghargaan menyatakan apresiasinya terhadap jajaran BBKSDA Riau karena selalu merespon cepat ketika menerima laporan konflik harimau dan manusia di Inhil. 
 
Ia berharap ada strategi dari KLHK untuk mencegah konflik satwa dilindungi dengan manusia. Karena, Kabupaten Inhil terdapat banyak harimau sumatera.
“Tentu kita tak ingin ini. terus terjadi karena harimau sumatera adalah satwa yang harus kita jaga agar tak punah,” katanya.

Sementara itu, Direktur PT Arara Abadi, Edi Haris disela-sela kegiatan kepada media menyampaikan menegaskan bahwa pihak perusahaan mengucapkan rasa terimakasihnya kepada Menteri KLHK dan Dirjen KSDAE serta BBKSDA beserta tim yang telah mengpresiasi dan memberikan penghargaan kepada perusahaan PT Arara Abadi, PT RIA dan APP Sinar Mas

Menurut Edi, perusahaan yang ada dalam naungan APP Sinar Mas bersama seluruh mitra pemasok siap berkontribusi dalaam mewujudkan ko-eksistensi antara masyarakat dan satwa kunci di sekitar wilayah operasional perusahaan.

”Kami dari perusahaan sangat berterimakasih kepada Menteri KLHK dan Dirjen KSDAE serta BBKSDA beserta tim yang telah mengpresiasi dan memberikan penghargaan kepada perusahaan PT Arara Abadi, PT RIA dan APP Sinar Mas yang dipercaya berkolaborasi dalam penanganan konflik harimau dan manusia di Provinsi Riau, bagi perusahaan yang ada dalam naungan APP Sinar Mas bersama seluruh mitra pemasok siap memberikan kontribusi yang optimal guna mewujudkan ko-eksistensi antara masyarakat dan satwa kunci di sekitar wilayah operasional perusahaan PT Arara Abadi. Salah satu komitmen dan konstribusi tersebut, Disamping secara rutin dan mandiri setiap bulannya, PT Arara Abadi dan mitra pemasok APP Sinar Mas, dan dipimpin oleh BBKSDA Riau telah melakukan kolaborasi kegiatan Sisir Jerat dan Perburuan liar dan Ilegal"tegasnya

Dalam bulan ini, imbuh Edi Haris, untuk kedua kalinya akan dilakukan kembali kolaborasi kegiatan sisir jerat pada kawasan yang dianggap rawan pemasangan jerat hewan yang dilindungi seperti disekitar areal konservasi  maupun di areal konsesi perusahaan.

"Kegiatan sisir jerat ini sekaligus mengedukasi dan  kami harapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga keberlangsungan satwa kunci dan mengurangi resiko terjadinya konflik manusia – satwa.” pungkas Edi HarisR (Rls)

Editor : Apon Hadiwijaya
 


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar